KhazanahMuamalah

Dakwah Rasulullah Periode Ketiga : Perjalanan ke Thaif

TABLIGH.ID, BANTUL — Dakwah 13 tahun di Makkah, periode pertama adalah 3 tahun pertama secara sembunyi-sembunyi, periode kedua adalah 10 tahun selanjutnya dakwah secara terbuka di Makkah. Dakwah pada periode ketiga adalah dakwah keluar dari Makkah. Para sejarawan membaca peritiwa dan periodisasi semacam ini merupakan manajemen dari Rasulullah SAW. Dalam manajemen dakwah Rasulullah ini banyak hal yang dapat diambil pelajaran dan menjadi patokan atau contoh dalam berdakwah.

Kamis (28/10), Majelis Tabligh PP Muhammadiyah menyelenggarakan Kajian Kamis Pagi Online seri #30 yang membahas tentang dakwah Rasulullah pada periode ketiga, khususnya di Thaif. Kajian ini dibersamai oleh Arif Rif’an, salah satu anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Arif menceritakan perjalanan Rasulullah yang memulai perluasan dakwah keluar kota Makkah menuju Thaif. Perjalanan Rasulullah ke Thaif dibersamai oleh Zaid bin Haritsah yang merupakan budak yang dibeli Khadijah, lalu dihadiahkan kepada Rasulullah SAW.

“Perjalanan Rasulullah dan Zaid menempuh jarak antara Thaif dan Makkah adalah 60 mil yang ditempuh dengan jalan kaki.” Jelas Arif. “Sampai akhirnya Rasulullah menemui tiga pembesar di Thaif, Abu Yalail. Mas’ud, dan Habib, ketiganya anak dari Amru bin Amir Ats-Tsaqafi.” Arif menjelaskan hingga akhirnya ketiganya menolak dakwah Rasulullah dan justru mengusir beliau setelah sepuluh hari kemudian singgah di Thaif.

“Rasulullah dan Zaid meninggalkan Thaif sembari dilempari batu oleh orang-orang Thaif hingga sandal beliau penuh dengan darah.” Ujar Arif. “Zaid yang melindungi Rasulullah banyak mendapat luka di kepalanya.” Lanjutnya. Sungguh penghinaan yang sangat merendahkan seorang rasul yang dilakukan oleh orang-orang Thaif ini.

“Tetapi, Rasulullah tidak melampiaskan kemarahannya melalui do’a beliau kepada Allah untuk menimpakan celaka pada orang-orang Thaif. Rasulullah menganggap perlakuan buruk terhadapnya didasari ketidaktahuan mereka.” Jelas Arif. “Bahkan ketika ditawarkan oleh malaikat penjaga gunung untuk menimpakan gunung ke orang-orang Thaif, Rasulullah menolak. Beliau justru berdo’a agar kelak lahir generasi dari mereka yang menyembah Allah.” Tutup Arif Rif’an pada kajian pagi itu. [Fhm]

Tonton selengkapnya :

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker