BeritaDatabase

Dadang Kahmad: Perbedaan Pendapat Hal yang Lumrah

TABLIGH.ID,BANDUNG–Ustaz Adi Hidayat (UAH) mendapat kecaman dan vonis “syubhat” dari beberapa pihak. Vonis ini muncul setelah Dai Muhammadiyah ini mengartikan kata “Asy-Syuara” sebagai para pemusik, yang dianggap menyinggung bagi mereka yang meyakini bahwa musik sebagai hal yang haram.

Vonis syubhat dan nada-nada yang merendahkan lainnya sering muncul dari ketidakmampuan seseorang untuk membedakan antara persoalan fikih (hukum Islam) dan akidah (keyakinan). Semua masalah ditarik ke dalam ranah akidah, yang mengakibatkan orang-orang di luar kelompoknya dianggap syubhat. Padahal, penting untuk memahami bahwa persoalan seperti nyanyian dan musik telah lama menjadi subjek perdebatan dalam ranah fikih.

Sebagai persoalan yang masuk dalam ranah fikih, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Profesor Dadang Kahmad, menegaskan bahwa perbedaan pendapat dalam Islam adalah hal yang lumrah. Setiap manusia, termasuk tokoh agama, diingatkan untuk tidak merendahkan pendapat orang lain.

“Perbedaaan pendapat dalam agama sesuatu yang biasa terjadi. Apalagi ketika kita sudah jauh dari jaman Rasulullah. Oleh karena itu sebaiknya kita jangan saling merendahkan bahkan menyalahkan. Siapa yang benar hanyalah di depan Allah kelak,” kata Dadang pada Sabtu (27/04).

Daripada membuat klaim-klaim yang merendahkan, Dadang tampaknya menekankan pentingnya berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, sejalan dengan ayat dalam surat Al-Baqarah ayat 148: “Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Dadang kemudian berpesan agar tidak perlu menjadi manusia yang merasa paling benar sendiri. Hal ini berdasarkan surat An-Najm ayat 32, Allah berfirman: “Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa.”

“Yang jelas semua orang akan dikumpulkan di hadapan Allah dan diberitahukan siapa yang benar siapa tang salah, oleh karena itu jangan merasa orang yang paling benar,” ujar Dadang.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker