default

Khotbah Idul Fitri 1440 H : Peningkatan Kualitas Hidup Bangsa

RAMADHAN, IDUL FITRI DAN PENINGKATAN

KUALITAS HIDUP BANGSA

 

Dr. H. Syamsul Hidayat, M.Ag.

Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah

Ketua Korps Muballigh Muhammadiyah Pusat

(mas1syam@ums.ac.id)

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ،

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَإِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَأَفْضَلُ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ َوكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.

Jama’ah shalat Idul Fithri yang semoga dirahmati oleh Allah,

Di penghujung Ramadhan ini umat Islam merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berjuang melawan berbagai godaan syaithaniyah. Kemenangan ini merupakan nikmat Allah yang sangat besar dilimpahkan kepada umat Islam, sehingga ibadah siyam yang ditunaikan selama sebulan penuh dalam bulan ramadhan benar-benar memiliki makna bagi peningkatan kualitas hidup seorang mukmin, yang ditandai dengan meningkatnya ketaqwaan kepada Allah, meningkatnya ketaatan kepada Allah, serta bersihnya hati dan jiwa dari segala dosa, sehingga seolah-olah sebagai manusia yang suci fitri sebagaimana bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ عَلَيْكُمْ وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ (رواه النسائي 2180)

Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Tabaaraka Wata’ala telah mewajibkan kepada kalian puasa di bulan Ramadlan, dan aku mensunnahkan shalat malamnya. Barang siapa berpuasa dibulan tersebut dan shalat di malamnya karena iman dan mengaharap pahala dariNya, maka dosa-dosanya akan keluar darinya sebagaimana hari dimana ia dilahirkan oleh ibunya.” (Sunan Nasa’i : 2180)

Kokohnya iman dan taqwa yang diperkuat dengan bersih dan sucinya jiwa dari segala dosa dan maksiat kepada Allah merupakan modal dasar bagi setiap Muslimin untuk menumbuhkan segala kebaikan dalam hidup dan kebidupan dunia ini terutama dalam menciptakan masyarakat yang penuh barakah dan maghfirah dari Allah, sebagaimana ditegaskan oleh sabda Allah dalam Surat Al-A’raf : 96,

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sungguh sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Jama’ah shalat Idul Fithri yang semoga dirahmati oleh Allah,

Ditegaskan lagi dalam surat Saba’ ayat 15:

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.

 

Dua ayat di atas, merupakan gambaran keadaan suatu negeri yang penduduknya beriman dan bertakwa kepada Allah, disertai dengan jiwa dan hati yang bersih dari segala dosa dan maksiyat, telah dapat membukakan pintu barakah, yang datang dari lagit dan bumi, serta terwujudnya negeri yang baik yang dipenuhi ampunan Allah. Namun, kalau dimunasabahkan dengan ayat-ayat sesudahnya, baik dalam dalam surat al-A’raf maupun surat Saba’ justru setelah mendapatkan kenikmatan duniawi berupa negeri yang makmur sumberdaya alamnya penduduk negeri yang semula beriman dan bertaqwa itu lalai dan selanjutnya mereka berpaling dari ketaatan kepada Allah dan mendustakan kebenaran agama mereka, akhirnya Allah mengambil tindakan dengan memberikan hukuman berupa bencana.

Negeri Saba dikirim banjir besar, sehingga berubah semua keindahan dan kenikmatan menjadi kepedihan. Disebutkan kebuah mereka yang semula menghasilkan buah-buahan yang enak dimakan berganti menjadi buah yang pahit rasanya.

Adapun negeri lain yang digambarkan dalam surat Al-A’raf, setelah mereka  menerima barakah dari langit dan bumi, karena kelalaian dan kedustaannya ditimpa bencana di waktu malam ketika terlelap tidur, di waktu dhuha/siang hari ketika sibuk bermain dan bekerja, yang akhirnya mereka tidak pernah lagi merasakan keamanan karena hukuman Allah yang datang silih berganti mendera mereka.

Menengok kisah Qurani yang disebutkan dalam Al-A’raf dan Saba’ di atas, hendaklah kita Muslimin Indonesia dapat mengambil pelajaran yang berharga. Modal spiritual yang telah kita peroleh dari pendidikan, pembinaan dan pengemblengan mental keagamaan selama Ramadhan, hendaknya kita pertahankan dan kita kembangkan dalam kehidupan pasca Ramadhan, yang semuanya itu untuk mengundang barakah dan maghfirah Allah bagi umat bangsa Indonesia, yang umat Islam menjadi bagian terbesarnya.

Posisi umat Islam dalam hal ini sangat menentukan, apabila umat Islam adalah umat yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat, insyaallah akan memiliki kekuatan untuk membuka barakah Allah baik yang datang dari langit maupun dari bumi. Juga mampu menurunkan maghfirah dan ampunan dari Allah, umat Islam, masyarakat dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Iman dan taqwa kepada Allah, tidak hanya berdimensi spiritual dan transcendental, yakn hubungan vertical manusia dengan Allah (hablun minallah), akan tetapi keimanan dan ketaqwaan yang kokoh haruslah juga memasuki dimensi sosial, termasuk di dalamnya dalam berinteraksi dengan seluruh makhluk Allah yang bertebaran di alam raya ini. Iman dan taqwa yang multidimensi ini akan menghasil manusia-manusia yang berkualitas dalam membangun bangsa dan negara. Karena manusia yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang multidimensional ini akan melahirkan karya-karya besar, manfaat dan maslahah bagi kemanusiaan, kelestarian dan kemakmuran alam raya.

Bagaimana tidak, manusia mutaqin (manusia mukmin dengan ketaqwaan multidimensional), ketika menguasai ilmu apapun, memegang peran apapun, baik kenegaraan, kemasyarakatan maupun keummatan akan selalu melahirkan kebaikan. Ketika menjadi seorang ilmuwan dan ulama ia akan membawakan ilmu yang bermanfaat bagi umat dan  masyarakat bangsa, ketika menjadi pejabat Negara senantiasa menjalankan amanah rakyat dengan disiplin, jujur dan adil, serta memperhatikan kesejahteraan rakyatnya baik secara jasmani maupun rohani. Ketika menjadi seorang pedagang akan menjalan perdagangan dengan jujur baik dalam membeli maupun menjual barang dagangannya, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Demikian juga bila menjadi politisi akan menjalankan fungsinya sesuai prinsip-prinsip ajaran Islam, yang membawa rahmah bagi semuanya. (rahmatan lil alamin).

Dalam Al-Quran, Allah menjelaskan di antara karakter Insan Muttaqun (manusai bertaqwa) adalah:

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

“Bukanlah suatu kebaikan engkau menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 177)

Manusia muttaqin memiliki komitmen keagamaan yang sangat tinggi baik dalam akidah, akhlak, ibadah dan muamalahnya, sekaligus ditekankan memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi, memiliki sikap amanah dan tepat janji serta selalu sabar dan tabah dalam berbagai ujian dan cobaan, sehingga dapat melampauinya sebaik-baiknya.

Berdasarkan pesan dan semangat ibadah-ibadah yang disyariatkan selama ramadhan, mulai dari puasanya, yakni mencegah dan menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dan mengurangi bahkan memusnah nilai-nilai puasa, yang seluruhnya berupa perbuatan kemaksiatan kepada Allah, ibadah-ibadah sunnahnya seperti menggerakkan dan menggembirakan shalat tahajud (taraweh), memperbanyak membaca dan mengkaji al-Quran dan pendalaman ilmu-ilmu keagamaan, menggerakkan zakat, infaq dan shadaqah, amal kebajikan lainnya, yang seluruhnya merupakan penguatan kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan dan kepekaan sosial, maka sangatlah tepat kiranya kalau kita gunakan momentum idul fitri ini untuk kita kembalikan negera Indonesia tercinta ini kepada fitrahnya sebagaimana para pendiri Negara ini yang telah meletakkan dasar-dasar  berdirinya Negara ini dengan nilai-nilai yang bersumber dari agama, teramasuk di dalamnya Dinul Islam.

Lihatlah dasar Negara kita Pancasila, kalau kita cermati lafadz  dan ucapan kata yang ada pada setiap sila mengandung konsep-konsep Qurani, seperti keesaan Tuhan (tauhidullah), kemanusiaan yang berkeadilan dan berkeadaban, kokohnya persatuan dan persaudaraan sesama bangsa, etika politik dan kepemimpinan Negara yang berbasis hikmah, perwakilan (delegasi) dan musyawarah, serta keadilan sosial.

Negeri Indonesia dengan berbagai kekayaan alamnya serta letak geografis yang strategis, baik dari segi kondisi alam yang sangat ideal, juga posisi secara ekonomis, adalah merupakan anugerah yang sangat agung dari Allah. Marilah kita syukuri nikmat yang agung itu dengan menjaga negeri ini agar senantiasa tetap dalam fitrahnya sebagai negeri kaum beriman dan kaum bertaqwa mulai dari jajaran pemimpin nasional, pemimpin daerah hingga seluruh rakyat. Semoga dengan itu akan semakin lebar terbukanya pintu rahmah dari Allah Swt.

Untuk membangun negeri beriman dan bertaqwa dimulai dengan membentuk pribadi-pribadi muslim, yang beriman dan bertaqwa, dilanjutkan membangun keluarga beriman dan bertaqwa yang diteruskan membangun negeri masyarakat dan lingkungan kita sebagai komunitas beriman dan bertaqwa kepada Allah. Apabila negeri ini dan seluruh posisi strategis Negara bangsa ini dikendalikan oleh manusia-manusia fitri dengan kekuatan iman dan taqwanya, Insyaallah negeri ini akan mendapatkan limpahan barakah, rahman dan maghfirah Allah. Negeri yang berisikan segala kebaikan dan dilindungi oleh Rabb (Tuhan) Yang Maha Pengampun.

Marilah kita tunjukkah izzah kaum Muslimin dengan memperbanyak mendekatkan diri kepada Allah, peningkatan iman dan taqwa, serta menjaga persatuan, kesatuan dan keutuhan umat Islam, dan tentunya persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa dan negera Indonesia tercinta ini dalam ketahanan nasional yang bermartabat di atas nilai-nilai ketuhanan dan ajaran agama yang dipegang teguh oleh seluruh elemen anak bangsa.

Selanjutnya, marilah kita tundukkan kepala kita dengan segala kerendahan hati, sambil menengadahkan tangan kita, untuk memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT, Dzat Yang Mahakuasa, dan Mahaperkasa:

اَللّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَمَنْ دَعَا إِلَى اللهِ بِدَعْوَةِ اْلإِسْلاَمِ وَمَنْ تَمَسَّكَ بِسُنَّةِ رَسُوْلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ اِلى يَوْمِ الدِّيْنِ.

اَللّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَخْلَعَ مَنْ يَفْجُرُكَ.

اَللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ.

اَللَّهُمَّ عَذِّبِ الْكَفَرَةَ الذِّيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَاءَكَ.

اَللَّهُمَّ أهْزِمْهُمْ ودَمِّرْهُمْ، وَمَـزِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ، وَاجْعَلْ تَدْمِيْرَهُمْ فِي تَدْبِيْرِهِمْ.

 اَللَّهُمَّ أهْزِمْ جُيُوْشَ الكُفَّارَ المُسْتَعْمِرِيْنَ، وخُلَفَاءِهَا المَلْعُوْنِيْنَ.

 

Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, meminta ampunan-Mu. Sekali-kali kami tidak akan mengkufuri-Mu. Kami sepenuhnya iman kepada-Mu, dan berlepas diri dari siapapun yang durhaka kepada-Mu.

Ya Allah, hanya kepada-Mulah kami mengabdi, beribadah dan sujud. Kepada-Mulah kami berlari dan menuju. Kami mendambakan rahmat-Mu, dan takut akan adzab-Mu. Sesungguhnya adzab-Mu yang sungguh-sungguh ditimpakan kepada kaum Kufar itu juga pasti akan ditimpakan kepada yang lain.

Ya Allah, adzablah orang-orang Kafir yang telah menghalangi jalan-Mu, mendustakan para rasul-Mu, dan membunuhi para pembela-Mu.

Ya Allah, kalahkanlah mereka, hancurkanlah mereka, cerai-beraikanlah persatuan mereka, dan porak-porandakanlah kesatuan mereka. Jadikanlah rencana jahat mereka itu sebagai pembawa kehancuran mereka.

Ya Allah, kalahkanlah pasukan kaum Kufar penjajah, dan sekutu mereka yang terlaknat.

 

اَللَّهُمَّ مَلِكَ الْمُلْكِ تٌؤْتِى المُلْكَ مَنْ تَشَاءُ، وَتَنْزِعُ المُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ، وتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ دَوْلَةَ الْخِلاَفَةَ الرَّاشِدَةَ عَلَى مِنْهَاجِ نَبِيِّكَ، تُعِزُّ بِهَا دِيْنَكَ وَتُذِلُّ بِهَا الكُفْرَ وَطُغْيَانَهُ.

اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا وَانْصُرْ إِخْوَانَنَا وَانْصُرْ مَنْ يَنْصُرُنَا وَاجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنَ الْعَامِلِيْنَ المُخْلِصِيْنَ لإقَامَةِ شَرِيْعَتِكَ وَالخِلاَفَةِ الرَّاشِدَةِ عَلَى مِنْهَاجِ نَبِيِّكَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ.

Ya Allah, Maha Raja diraja, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, Engkau ambil kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapasaja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinadinakan siapa saja yang Engkau kehendaki. Di dalam genggaman-Mulah seluruh kebaikan. Karena Engkaulah Dzat yang Maha Kuasa atas segalanya.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu negara Khilafah Rasyidah yang mengikuti sunnah Nabi-Mu. Dengannya Engkau muliakan agama-Mu, dan Engkau hinakan kekufuran dan seluruh anteknya.

Ya Allah, tolonglah kami; tolonglah saudara-saudara kami; tolonglah siapasaja yang menolong kami. Jadikanlah kami dan mereka sebagai para pejuang yang ikhlas untuk menegakkan syariah-Mu, dan Khilafah Rasyidah yang mengikuti sunnah Nabi-Mu. Dengan rahmat-Mu, duhai Dzat yang Maha Pengasih, duhai Sebaik-baik Penolong.

وصَلِّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، وَأَخِيْرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 

FILE PDF DOWNLOAD

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker