defaultIbadah

Meneladani Akhlaq Nabi dengan Menjalankan Sunnah

TABLIGH.ID, YOGYAKARTA — Akhlaq menjadi perhatian Islam dengan porsi yang cukup besar. Selain Aqidah yang lurus, seorang muslim dituntut untuk berakhlaq sesuai tuntunan Islam. Pembahasan tentang akhlaq telah bisa dipelajari melalui buku Kuliah Akhlaq karangan Yunahar Ilyas. Dan tentu referensi utama dalam berakhlaq adalah Al-Qur’an dan as-Sunnah.

Jum’at (5/11), Majelis Tabligh PP ‘Aisyiyah dan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah mengadakan Kajian Online Indahnya Cahaya Islam. Kajian ini menghadirkan Syakir Jamaluddin selaku pembicara. Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah sekaligus Dekan FAI UMY ini membahas tentang akhlaq Rasulullah dan Akhlaq terhadap beliau.

Syakir mengutip Surat Al-Ahzab ayat 21 yang menyebutkan bahwa Rasulullah adalah teladan bagi umat Islam dalam berbagai dimensi kehidupan, termasuk akhlaq beliau. “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”  (Al-Ahzab – 21). Syakir menambahkan bahwa yang meneladani Rasulullah adalah orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan yakin akan adanya hari akhir serta banyak mengingat Allah.

Dalam surat Al-Anbiya’ ayat 107, Syakir mengutip, “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” Maka dari itu, menurut Syakir, rahmatan lil ‘alamin adalah akhlaq yang perlu diteladani bagi umat Rasul.

Akhlaq rasulullah, ujar Syakir adalah Al-Qur’an, maka jika ingin memahami Akhlaq beliau bacalah Al-Qur’an.  Menutip surat An-Nisa’ ayat 170, “Wahai manusia! Sungguh, telah datang Rasul (Muhammad) kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah (kepadanya), itu lebih baik bagimu…” Keimanan kepada Rasul adalah mutlak untuk siapa yang mencari kebenaran dari Allah SWT.

Dalam surat Ali Imran ayat 31, Allah berfirman, “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Maka semakin jelas bahwa akhlaq seorang muslim terhadap Rasulullah didasari oleh cinta, menurut Syakir cinta kepada Rasul ini menjadi dasar menjalankan perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya.

Sebagai Umat nabi Muhammad yang mencintai beliau, setiap muslim mengekspresikan kecintaannya dengan berbagai cara. Menurut Syakir, bentuk cinta kepada Rasulullah yang paling baik adalah dengan mengamalkan sunnahnya dan menjaga shalawat atas beliau.

Syakir menutup kajian dengan mengatakan, “Kita semua mencintai Rasulullah SAW. Tapi, mengekspresikan cinta yang paling bagus adalah sesuai yang diinginkan Rasulullah Kita bershalawat padanya, ikuti akhlaqnya, sunnah-sunnahnya dan kita sebarkan ajaran-ajaran Rasulullah dimanapun tempat, mau dengan lisan, atau dengan tulisan. Jangan menyebarkan sesuatu yang hanya disandar-sandarkan kepada Rasulullah tanpa melakukan cek silang, karena kata Nabi: Siapa yang berdusta atas namaku, maka dia layak menempati tempat duduk dari neraka.” [Fhm]

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker