BeritadefaultKhazanah

Orang Yang Berakal, Perbedaan Orang Pintar dan Orang Bodoh

Part IV dari Buku Pesan-pesan 2 Pemimpin Besar Islam

Orang Yang Berakal, Perbedaan Orang Pintar dan Orang Bodoh

Part IV dari Buku Pesan-pesan 2 Pemimpin Besar Islam

 

        Akal manusia sesungguhnya satu ketika menghadapi bahaya. Dan jika manusia menghadapi keadaan yang demikian itu maka sesungguhnya ia sudah memiliki perangkat untuk menghadapi ialah ‘hati yang suci’. Karena hati-suci itu mempunyai sifat dasar; tidak suka kepada keluhuran dunia. Oleh karena itu orang yang mempunyai akal harus menjaga bayhaya akal yang merusak kesucian hati.

Sesungguhnya tidak ada gunanya pangkat yang tinggi kecuali dengan hati yang suci. Dan tidak ada manusia yang dapat memperoleh keluhuran dunia dan akhirat kecuali mereka yang mempunyai sifat budiman. Oleh karena itu barang siapa yang ingin memperoleh pangkat budiman haruslah menempuh jalan yang budiman yaitu dengan menahan dan mengalahkan hawa nafsu. Sebab orang yang senantiasa menahan dan mengalahkan hawa nafsu itu tidakakanlengah dalam perkara keluhuran dunia yang dapat menyambung kepada keluhuran akhirat. Dan segala perbuatan orang yang demikian itu dilakukan dengan keteguhan hati tidak dikalahkan oleh kehendak mengenakkan dan keinginan kesenangan dirinya sendiri saja.

Maka dari itu jelaslah bahwa orang yang ingin memperoleh keluhuran dunia dan akhirat tidaklah pantas apabila mengerjakan dan berusaha hanya serampangan dan dengan iri hati. Dan berbeda dengan usaha untuk memperoleh keluhuran dunia semata yang mungkin dapat diperoleh dengan usaha dan perbuatan yang serampangan, bahkan banyakBid’ah Khas yang berhasil hanya dmenuruti pendapatnya sendiri saja.

Antara pintar dan bodoh sesungguhnya adalah sesuatu yang bertentangan dan berbeda, akan tetapi kebanyakan manusia sama saja di antara pintar dan bodoh ialah selalu senang kepada apa saja yang disetujuinya dan benci – sengit kepada yang tidak disetujui. Dan sebenarnya apa yang dapat diputuskan oleh orang-orang pandai dan pintar, dapat pula dilakukan oleh orang yang bodoh.

Maka, orang yang sempurna akalnya haruslah dapat membedakan antara pintar dan bodoh tersebut.Sesungguhnya antara pintar dan bodoh tidak ada bedanya kecuali jika diperbandingkan dan dihadapkan kepada yang ‘benar’ dan yanag ‘salah’. Di sana akan terlihat kemantapan sikap orang yang pintar dan goyahnya sikap orang yang bodoh.

Perbedaan antara pintar dan bodoh sesungguhnya ialah:

“Orang yang pintar itu mengerti sesuatu yang mendatangkan senang dan susah, sedang orang yang bodoh itu tidak mengerti.Orang yang pintar akan selalu yang berihtiar dan berusaha mencari jalan yang menghantarkan kepada kesenangan dan menghindarkan diri dari sesuatu lingkungan yang mengarah kepada kesusahan dan penderitaan. Akan tetapi sesungguhnya orang yang pintar yang melalaikan petunjuk tuhan Allah dan tidak ingat akan takut kepada Allah, lupa kepada ajakan nafsu, secara perlahan namun pasti mereka akan terjerumus ke dalam kesusahan dan kealpaan”.

Baca juga : Falsafah K H Ahmad Dahlan III

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker