BeritadefaultKhazanah

Al-Wasathiyah : Moderasi Paham & Pengamalan Islam

Dalam diskursus prilaku keberagamaan umat, terdapat dua sikap yang paradoks; ifrâth (ekstrim kanan), sebagai sikap ekstrem atau berlebihan dalam menjalankan agama, dan sebaliknya tafrȋth (ekstrim kiri) yaitu sikap ekstrem atau berlebihan dalam mengurangi ukuran yang semestinya dalam beragama. Paradoksi beragama dalam tradisi tiga agama besar di dunia tampak dalam prilaku keberagamaan Yahudi dan Nashrani, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an. Misalnya saja, sikap orang-orang Yahudi yang berlebihan merendahkan harkat dan martabat Nabi Isa ‘alaihissalam yang mereka yakini sebagai “anak pezina” (tafrȋth). Sementara orang-orang Nashrani melabelinya sebagai “anak Tuhan” yang menunjukkan sikap berlebihan dalam menyanjungnya (ifrâth).

Ekstrimisme kanan juga terfomulasikan dalam kalangan kaum Brahmana Hindu beraliran keras, Rahib-Rahib Kristen yang bertindak sewenang-wenang dan aliran lain yang berprinsip menyiksa diri  dan mengaharamkan rezeki yang baik-baik serta perhiasan yang telah dihalalkan oleh Allah untuk hamba-hamba-Nya. Sedangkan ekstrimisme kiri juga tercermin pada aliran “mazdak” yang lahir di Persi. Permisivisme mutlak merupakan ajaran mendasar mereka. Permisivisme mutlak memperkenankan manusia melepaskan kendali dalam mengambil dan menggunakan segala sesuatu, hingga terhadap kehormatan yang suci menurut fitrah manusia.

 

Untuk selengkapnya silahkan DOWNLOAD

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker