defaultKhazanah

Alasan Mengapa Logo Muhammadiyah Berlambang Matahari

TABLIGH.ID, JAKARTA – Sebagai organisasi yang membawa visi pencerahan, Muhammadiyah lekat dengan simbol matahari. Tidak hanya menggunakan matahari sebagai judul lagu resmi organisasi yaitu ‘Sang Surya’, Muhammadiyah juga menggunakan matahari sebagai dasar logo persyarikatan.

Logo tersebut meletakkan tulisan berbahasa Arab ‘Muhammadiyah’ di tengah sebuah lingkaran dengan dua kalimah syahadat yang melingkarinya. Warna yang mendominasi adalah hijau. Sedangkan di luar lingkaran, terdapat dua belas cabang dari sinar yang berwarna putih.

Siapa Pencipta Logo Muhammadiyah?

Menurut Ketua LSBO Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan mantan ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah periode 2005-2010 H. M. Sukriyanto AR dalam artikelnya yang dimuat di Majalah Suara Muhammadiyah Edisi 10 Tahun 2015, lambang tersebut adalah ciptaan dari putra pertama Kiai Ahmad Dahlan yang ketika kecil diajak berhaji pada 1903-1904, yaitu Kiai Siraad Dahlan.

Penyampaian Sukriyanto, disebutkan berasal dari penuturan tokoh Muhammadiyah yang lebih senior seperti H Dalhar BKN, H Daim Saleh, H Djarnawi Hadikusumo, Zamharim, Lik Wasthan Sudjak, Djindar Tamimy, Zudjron Dahlan, Faruk bin KH Siraad Dahlan, dan Ir. H Wierdan.

KH Siraad Dahlan, Ahli Desain Muhammadiyah Pada Zamannya

Selain mewarisi keulamaan dan ilmu agama dari ayahnya, Kiai Siraad Dahlan disebut memiliki rasa seni yang tinggi. Mantan Direktur Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta ternyata pandai melukis dan menulis khat kaligrafi Arab.

Selain menciptakan lambang Muhammadiyah, Kiai Siraad ternyata juga merupakan sosok yang menciptakan tujuh logo kongres Muktamar Muhammadiyah. Antara lain: kongres ke-17 (1928) di Yogya, kongres ke-18 (1929) di Solo, kongres ke-19 (1930) di Bukittinggi, kongres ke-20 (1931) di Yogya, kongres ke-21 (1932) di Makassar, kongres ke-28 (1939) di Medan, dan kongres ke-30 (1941) di Purwokerto.

Makna Lambang Matahari

Berdasar pada penuturan para tokoh di atas, Sukriyanto menulis bahwa menurut Kiai Siraad Dahlan, lambang Muhammadiyah diciptakan pada sekitar tahun berdirinya Muhammadiyah.

Alasan digunakan simbol matahari ternyata karena Kiai Ahmad Dahlan ingin Muhammadiyah bisa menjadi organisasi yang menyinari (mencerahkan) hati dan pikiran masyarakat di mana saja dengan ajaran-ajaran Islam yang benar berdasarkan Al-Qur’an dan As-sunnah.

Sehingga karena itu, masyarakat diharapkan bisa menjadi masyarakat yang baik, beriman, berbudi pekerti luhur (jujur, adil dan menghormati sesama manusia serta mencintai semua makhluk) dan suka melakukan amal shalih.

Apa Makna Lambang Muhammadiyah Diliputi Pancaran Sinar Matahari?

Adapun logo Muhammadiyah yang dilingkari dengan dua kalimat syahadat, tulis Sukriyanto adalah petunjuk bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang ingin berittiba’ pada Nabi Muhammad Saw. Sedangkan dua kalimat syahadat adalah pernyataan bahwa Muhammadiyah ingin menegakkan kalimah tauhid di tengah masyarakat.

Terkait sinar matahari yang berwarna putih, Sukriyanto menulis karena warna putih adalah warna yang disukai Rasulullah dan seperti doa; Allahumma naqqini minal khathaya kama yunaqats tsaubu al abyadhu minaddanas. (Ya Allah bersihkanlah hamba dari segala kesalahan sebagaimana kain putih yang telah dibersihkan dari kotoran).

Sukriyanto selanjutnya menuliskan bahwa Kiai Ahmad Dahlan berharap warga Muhammadiyah suka memancarkan agama Islam (berdakwah amar makruf nahi munkar) dengan niat yang bersih hati yang suci, tanpa pamrih, kecuali mencari ridha Allah semata.

Jika Islam didakwahkan dengan niat yang bersih, maka Islam akan mencerahkan, ibaratnya dengan sinar putih bersih maka yang disinari akan menjadi terang hatinya dan tercerahkan pikirannya.

Mengapa Logo Muhammadiyah Didominasi Warna Hijau?

Adapun tentang warna dasar hijau, Sukriyanto menulis penuturan KH Siraad Dahla bahwa warna itu adalah warna yang selalu ditawarkan Allah kepada kaum beriman dan kaum muslimin yang baik dan senantiasa melaksanakan amal shalih seperti tersebut dalam surat Ar-Rahman ayat 76, surat Al-Insan ayat 21 dan surat Kahfi ayat 31.

QS Arrahman Ayat 76: Mereka bertelekan (bersandar) pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.

QS Al Insan Ayat 21: Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.

QS Al Kahfi Ayat 31: Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah.

Di kemudian hari orang-orang Muhammadiyah menurut Sukriyanto mengartikan warna hijau dengan unsur segar, sejuk, damai, teduh dan menenteramkan hati yang dengannya menjadi ciri dakwah Muhammadiyah.

“Karena Muhammadiyah ingin mendakwahkan agama yang menyejukkan, agama yang membawa kesegaran dan menenteramkan sebab ajaran dan amal salihnya selalu mendatangkan rahmat bagi lingkungannya (rahmatan lil ‘alamin),” tulisnya.

 

Sumber: muhammadiyah.or.id

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker