default

AmbulanMU : Program Penting dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

TABLIGH.ID,BANTUL — Ambulan menjadi kebutuhan yang sangat krusial saat pandemi. Masyarakat yang sedang sakit dan membutuhkan kendaraan untuk mengantarnya ke rumah sakit tak jarang terkendala pada masalah tidak mampunya mendapat ambulan. Masalah ini semakin terasa pada masyarakat yang miskin dan tidak mampu membayar biaya ambulan. Maka, hadirnya ambulan gratis yang diinisiasi berbagai kelompok masyarakat mampu meringankan beban yang ada pada masyarakat itu sendiri. Muhammadiyah turut andil dalam insiasi tersebut, dan menarik untuk diketahui bagaimana Muhammadiyah mengelola ambulan ini di tingkat wilayah.

Pada Kamis (14/10), Majelis Tabligh PP Muhammadiyah bekerjasama dengan Majelis Pelayanan Sosial PWM DI Yogyakarta, mengadakan Podcast Muhammadiyah for All yang mengangkat tema gerak dakwah layanan ambulanMU. Podcast ini menghadirkan Jaynal Arifin, Koordinator Divisi AmbulanMu MPS DIY, dan Grandikha Faatih S, Wakil Sekretaris Majelis Pelayanan Sosial PWM DIY dan dipandu oleh Destita Mutiara sebagai host.

“Awal mula inisiasi program AmbulanMU pada 2017, pasca rakerwil MPS, kemudian diputuskan adanya program ambulan” Faatih menjelaskan. “Sebelum 2017 itu, sebenarnya Muhammadiyah sudah mempunyai beberapa ambulan tapi masih belum dalam program AmbulanMU yang terkoondinasi melalui MPS.” Tambahnya.

Jaynal menjelaskan bahwa ambulan yang diinisiasi oleh Muhammadiyah berupa ambulan transportasi, bukan ambulan kegawat-daruratan. “Kalau ambulan kegawat-daruratan, biasnya disediakan klinik atau rumah sakit, juga memiliki standar kendaraan yang ada aturannya dan berbagai perlengkapan serta tenaga medis yang mendampingi.” Jelasnya.

“Kalau ambulan yang kami inisiasi ini adalah ambulan transportasi pasien, yang berbeda dengan standar ambulan kegawat-daruratan.” Lanjut Jaynal. “Maka ambulan kami menyasar orang-orang yang terkendala biaya, atau tidak bisa pakai mobil pribadi karena butuh bed (tempat tidur) atau kendala lainnya.” Ujarnya.

Faatih menerangkan bahwa sampai saat ini Program AmbulanMU di DIY sudah memiliki 56 titik ambulan dan 70 unit armada yang tersebar di beberapa titik tersebut. Jaynal menambahkan, “ambulan ini hadir bisa dari ortom, cabang, ranting, atau kokam dll., jadi itu berangkat dari inisiatif dari bawah.”

Lalu, program ini juga akan berkembang untuk mengadakan rumah singgah pasien agar dapat menjadi tempat beristirahat pasien yang rawat jalan dari luar kota, dan juga sopir ambulan ketika menunggu pasien. “Awalnya mau di Gedung PP, tapi nanti Gedung PP jadi kayak tempat klinik, berjejer ambulan.” Terang Faatih.

Jaynal menjelaskan bagaimana program ini berjalan, “Ambulan ini tidak dipunyai di tingkat wilayah, melainkan di tingkat cabang, ranting, atau AUM, sedangkan kami di tingkat wilayah hanya mengelola saja, agar program pelayanan ini bisa memberikan layanan yang prima bagi masyarakat.” Jelasnya.

“Dan semua ambulan, brandingnya adalah LazizMU, karena ini harus sinergi, yang menjadi fundraising utama adalah LazizMU, sehingga masyarakat jadi tahu LazizMU dan jadi semangat juga untuk menyalurkan zakat, infaq, shadaqahnya lewat LazizMU di masing masing titik.” lanjut Jaynal.

“Program ini akhirnya menjadi program yang sengkuyung (gotong ronyong) dari berbagai pihak, dan tujuan utamanya sebagai pendukung layanan kesehatan dapat dirasakan oleh masyarakat.” Tutup Jaynal.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker