BeritadefaultKhazanah

Missionarisme

Buku TUNTUNAN TABLIGH Bagian IV Part I

LIBERALISASI

Liberalisasi Pemikiran Sebagai Tantangan Dakwah

Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi, PhD

Buku TUNTUNAN TABLIGH Bagian IV Part I

 

Muhammadiyah sebagai suatu organisasi yang mulanya bergerak dalam bidang sosial kini diwarnai oleh tumbuh berkembangnya lembaga sekolah dan universitas. Dengan berkembangnya beberapa universitas di kota-kota besar, Muhammadiyah semakin menunjukkan jati dirinya bukan hanya gerakan social biasa, tapi sebagai gerakan pembangunan peradaban. Sebab asas peradaban Islam adalah ilmu pengetahuan dan universitas berperan bersar dalam membangun ilmu pengetahuan yang kemudian berkembang menjadi sistim-sistim kehidupan. Namun, tantangan gerakan ini cukup besar, sebesar amal yang telah dilaksanakannya. Secara umum tantangan Muhammadiyah sebagai lembaga dakwah dan pengembangan peradaban sekurangnya ada dua: internal dan eksternal. Tantangan internal yang berupa kejumudan, fanatisme, taqlid, bidah khurafat dan sebagainya telah diselesaikan dengan baik meskipun perlu terus dilakukan, namun tantangan yang lebih besar lagi adalah menentukan arah pengembangan ilmu pengetahuan Islam di lingkungan Muhammadiyah melalui universitasnya agar sejalan dengan program pengembangan peradaban Islam. Termasuk dalam hal ini adalah mekanisme disseminasi ilmu pengetahuan dari elit social kepada masyarakat awam. Sedangkan tantangan eksternalnya adalah tantangan bagi solusi tantangan internal tersebut, yaitu tantangan pemikiran yang menghadang pembenahan arah pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu tantangan internal tidak dapat diselesaikan secara seporadis dan karena itu perlu ditangani secara simultan dengan tantangan eksternal. Makalah ini membahas tantangan eksternal di lingkungan Muhamadiyah yang berupa liberalisasi pemikiran yang akhir-akhir ini menerpa hampir seluruh organisasi Islam.

I. Pintu-pintu Liberalisasi

Liberalisasi sebenarnya bukan gerakan baru di Barat, tapi intensitasnya baru dirasakan umat Islam setelah peristiwa dramatis 11 september 2001. Dan banyak pintu-pintu yang digunakan untuk meliberalkan pemikiran keagamaan umat Islam. Gerakan yang selama ini dirasakan umat Islam adalah program globalisasi, modernisasi, dan westernisasi yang tidak hanya diarahkan kepada umat Islam tapi juga kepada bangsa-bangsa dan peradaban lain.  Namun, yang lebih kongkrit dari itu adalah gerakan 1) Missionarisme 2) oritentalisme dan 3) Kolonialisme. Ketiganya merupakan gerakan pemikiran yang mengusung prinsip-prinsip atau elemen-elemen pandangan hidup Barat. Berikut ini diungkapkan bagaimana ketiga bentuk gerakan tersebut bekerjasama menghadapi ummat Islam dan kini menjadi tantangan umat Islam.

Ketika Barat kolonialis masuk kenegara-negara Islam ia membawa serta misi agama, politik, ekonomi dan kebudayaan. Namun tidak banyak yang melihat bahwa Barat itu sendiri telah membawa seperangkat doktrin pemikiran yang berdasarkan pandangan hidup mereka. Hal ini dapat dicermati dari fakta sejarah bahwa gerakan kolonialisme selalu disertai atau bahkan didahului oleh kegiatan missionaris Kristen yang berkaitan dengan orientalisme. Keduanya tidak lain dari serangan pemikiran. Kerjasama missionaries, orientalis dan kolonialis ini telah lama terjadi dan dapat dibuktikan melalui pengakuan Alb C. Kruyt (tokoh Nederlands bijbelgenootschap) dan OJH Graaf van Limburg Stirum, seperti yang dikutip oleh Dr. Aqib Suminto berikut ini:

“……kristenisasi merupakan faktor penting dalam proses penjajahan dan zending Kristen merupakan rekan sepersekutuan bagi pemerintah kolonial, sehingga pemerintah akan membantu menghadapi setiap rintangan yang menghambat perluasan zending.” 

Peran Snough Hurgronye sebagai orientalis dalam memuluskan penjajahan Belanda di Indonesia merupakan bukti kongkrit kerjasama antara orientalisme, missionarisme dan kolonialisme Barat. Targetnya lagi-lagi berkaitan dengan pemikiran, yaitu untuk merubah cara berfikir ummat Islam.

  1. Missionarisme

Gerakan missionarisme awal mulanya tidak ada indikasi penyebaran pemikiran, sebab fokus utamanya adalah konversi. Namun kini strateginya kini di arahkan pada “pengubahan” (distorsi) pemikiran ummat Islam. Strategi ini telah lama diikrarkan oleh Samuel Zwemmer seorang orientalis yang menjabat direktur organisasi misionaris dan yang juga pendiri Jurnal the Muslim World. Pada tahun 1935 pada Konferensi Misionaris di Kota Yerussalem Zwemmer mengatakan bahwa:

Misi utama kita sebagai orang Kristen bukan menghancurkan kaum Muslimin, namun mengeluarkan seorang Muslim dari Islam, agar jadi orang Muslim yang tidak berakhlak. Dengan begitu akan membuka pintu bagi kemenangan imperialis di negeri-negeri Islam. Tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam. Generasi Muslim yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi yang malas, dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsunya.

Di dalam mata rantai kebudayaan Barat, gerakan misi punya dua tugas: menghancurkan peradaban lawan (baca: peradaban Islam) dan membina kembali dalam bentuk peradaban Barat. Ini perlu dilakukan agar Muslim dapat berdiri pada barisan budaya Barat akhirnya muncul generasi Muslim yang memusuhi agamanya sendiri.

Harry Dorman, dalam bukunya Towards Understanding Islam, mengungkapkan pernyataan seorang misonaris Kristen: “Boleh jadi, dalam beberapa tahun mendatang, sumbangan besar misionaris di wilayah-wilayah Muslim akan tidak begitu banyak memurtadkan orang muslim, melainkan lebih banyak menyelewengkan Islam itu sendiri. Inilah bidang tugas yang tidak bisa diabaikan.”  Dr. Cragg, seorang misionaris terkenal asal Inggris, menyatakan:“Tidak perlu diragukan bahwa harapan terakhir misi Kristen hanyalah melakukan perubahan sikap umat Muslim, sedemikian rupa sehingga mereka mau bertoleransi.”

Apa yang disampaikan Zwemmer 70 tahun yang lalu itulah kini yang ditrapkan Barat untuk strategi perangan pemikiran terhadap ummat Islam. Oleh sebab itu gerakan Kristenisasi berkembang dari konversi kepada gerakan distorsi dan perang pemikiran.

 

Baca juga SEKULARISME DAN SEKULARISASI Part IV

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker