AqidahBeritaTanya Jawab Agama

MASALAH QUR’AN DAN HADIS: Arti Kembali Kepada Al-Qur’an dan Hadis

Tanya Jawab Agama Jilid II

Tanya: Dalam lingkungan Muhammadiyah sering dilontarkan kalimat “kembali kepada Al-Qur’an dan As- Sunnah”. Padahal menurut pemahaman orang awam, kembali itu diartikan seakan-akan kita telah meninggalkannya. Mohon dijelaskan pengertian kembali kepada Al-Qur’an dan As Sunnah yang dimaksudkan itu. (Munawir, Jawa Tengah).

Jawab: Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam, karena yang diajarkan adalah yang baik tentu ada ukurannya. Karena Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam, tentu ukurannya ialah Agama Islam, dan karena agama Islam bersumberkan pada Al-Qur’an dan As Sunnah, maka ukuran kebaikan tadi didasarkan pada kebaikan yang diungkapkan oleh Al-Qur’an maupun As Sunnah sebagai sumber pokoknya. Ini bukan berarti Muhammadiyah pernah meningglkan Al-Qur’an dan As Sunnah, tetapi dalam perjalanan sejarah, ada orang-orang Islam yang tidak sepenuhnya mendasarkan kepada Al-Qur’an dan As Sunnah, tetapi kepada pengamalan orang-orang Islam yang kadang-kadang belum tentu sesuai benar dengan maksud Al-Qur’an atau As Sunnah. Atau pengalaman seorang Islam tadi sesuai dengan pemahaman di waktu itu dan tidak sesuai benar dengan pengamalan yang seharusnya menurut As Sunnah.

Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam, mengajak kita semua untuk mengamalkan Islam sesuai dengan sumber aslinya ialah Al-Quran dan As Sunnah. Pemahaman kita langsung kepada Al-Qur’an dan As Sunnah. Hanya saja kalau diperlukan dalam pengamalan Islam padahal tidak didapati dalam Al-Qur’an dan As Sunnah serta hal itu bukan berkenaan dengan ibadah mahdlah, maka dapat kita gunakan IJTIHAD. Peggunaan ijtihad inipun kita lakukan dalam rangka kembali pada Al-Qur’an dan As Sunnah, karena dalam Al-Qur’an dan As Sunnah kita dapati anjuran untuk itu dalam rangka pengembalian masalah kepada illah yang dimaksud oleh Al-Qur’an dan As Sunnah, seperti disebutkan pada akhir ayat 59 surat An Nisa. Jadi ajarkan kembali kepada Al-Qur’an dan As Sunnah itu adalah merupakan ajakan untuk memahami dan mengamalkan agama Islam, langsung dari sumber pokoknya yakni Al-Qur’an dan As Sunnah dengan secara berkesinambungan, dengan menggunakan ijtihad sesuai dengan yang diperintahkan Al-Qur’an dan As Sunnah itu sendiri, bukan berorientasi kepada orang.

Sumber: Buku Tanya Jawab Agama Jilid II Hal 28

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker