AqidahBeritaTanya Jawab Agama

MASALAH SHALAWAT DAN TASAWUF: Peningkatan Iman dan Taqwa

Tanya Jawab Agama Jilid II

Tanya: Hampir setiap hari kita mendengar ajakan, marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita. Tetapi saya belum mengerti bagaimana cara meningkatkan iman dan taqwa itu secara jelas. Mohon penjelasannya. (Nuwih, W. Ngewonggo, Ceper, Klaten).

Jawab: Dari segi bahasa iman artinya tashdiq, maksudnya membenarkan. Dari segi pemahaman dari berbagai nash baik Al-Quran maupun As Sunnah mempunyai arti yang sempit dan luas. Pengertian sempit, membenarkan akan adanya Allah dan Maha Kuasa-Nya , bahkan juga meyakini akan kebenaran kitab-kitab-Nya dan utusan serta Malaikat-Nya serta akan adanya hari kemudian atau kiamat. Demikian diperintahkan oleh Allah dalam Al-Quran ayat 136 surat An Nisa yang wajib diyakini oleh manusia.

Masih banyak ayat dan Hadis yang memerintahkan kita manusia untuk meyakini demikian.

Dalam arti luas atau dalam pengamalannya keyakinan menimbulkan kewajiban untuk melaksanakan perintah kebajikan menjalankan dan menjaga Agama, sebagai disebutkan antara lain dalam surat Al Hujurat ayat 15.

Ayat 136 surat An Nisa berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

    Artinya: Wahai orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. 

Ayat 15 Surat Al Hujurat berbunyi:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ

    Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. 

Berdasarkan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, pengertian iman lebih luas lagi mengikuti 69 cabang yang kalau ditelusuri Hadis-hadis tentang pelaksanaan iman ini akan merupakan keseluruhan tuntunan agama, meliputi aqidah, ahkam atau hukum-hukum dan akhlaqul karimah, yakni sifat dan sikap seseorang dalam hidupnya yang lebih baik menjalin hubungan dengan Khaliqnya, dengan sesama manusia bahkan dengan lingkungannya.

Dari pengertian iman yang sempit maupun yang luas, dapatlah dilukiskan bagaimana kita meningkatkan iman kita, yakni dengan meningkatkan keyakinan kita serta meningkatkan pengmalan kita terhadap perintah Allah serta meningkatkan usaha kita menguasai diri sehingga dapat menampilkan diri yang baik dihadapan Allah dan di tengah-tengah masyarakat.

Mengenai peningkatan taqwa, perlu dipahami pengertian taqwa itu. Kalau kita tilik Al- Quran maupun As Sunnah, barangkali dapat disampaikan pengertian, bahwa taqwa itu ialah usaha dan kemampuan seseorang mukmin dalam rangka mengarungi hidup di dunia ini agar terjaga dirinya dari hambatan dan godaan hidup duniawi. Hal ini akan terang kita lihat pada ayat 14, 15, 16, dan 17 surat Ali ‘Imran.

Ayat 14 surat Ali ‘Imran menerangkan tentang kecenderungan manuisa kepada kehidupan dunia yang banyak menggoda.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ

   Artinya: Dijadikanlah indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dan jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binantang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik. 

Ayat 15 surat Ali ‘Imran selanjutnya memberi penjelasan dan menawarkan alternatif yang lebih baik dari sekedar kesenangan dunia ialah TAQWA, karena akan memberi kebahagiaan yang abadi ialah surga.

Lebih lanjut ayat 16 dan 17 menjelaskan rincian kualifikasi taqwa, sebagaimana juga dalam ayat lain seperti pada ayat 2 surah Al Baqarah dan ayat 134 surah Ali Imran, yakni bahwa orang-orang muttaqin adalah orang yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah, sabar, benar perkataan dan perbuatan, tekun beribadah, banyak melakukan infaq dan banyak mohon ampunan Allah di waktu malam hari.

Juga termasuk kualifikasi taqwa seperti tersebut pada ayat 134 surah Ali ‘Imran ialah orang itu mampu menahan diri dan bersifat pemaaf pada orang lain.

Dengan kualifikasi taqwa ini, dapat dipahami maksud ajakan peningkatannya ialah dengan meningkatkan keimanan, kesabaran, usaha berbuat benar, ketekunan beribadah, memperbanyak infaq dan banyak melakukan mawas diri mohon ampunan Allah. Juga berusaha memperteguh kemampuan untuk mengendalikan diri dan banyak memafkan orang lain yang berbuat salah.

Sumber: Buku Tanya Jawab Agama Jilid II Hal 10-12

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker