BeritadefaultKhazanah

Bersahabat dengan Kamera dalam Strategi Dakwah Audio Visual

TABLIGH.ID,YOGYAKARTA–Masyarakat dunia saat ini tidak bisa menghindar dari era globalisasi yang membawa kemajuan teknologi informasi. Dakwah melalui Audio visual adalah potensi yang sangat besar dalam masyarakat digital saat ini. Maka sudah semestinya Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menghadapi era digital ini dengan mempersiapkan da’i dan mubaligh yang tidak gagap dengan kamera.

“Dakwah melalui audio visual menjadi dakwah yang efektif dan menjangkau lebih banyak pemirsa. Bahkan melalui media sosial, konten berupa audio visual tidak melulu harus melalui televisi, melainkan melalui kanal-kanal media sosial yang gratis.” Jelas Ekarini, Dosen Komunikasi Penyiaran Islam UMY.

“Di era digital ini, justru Ibu-ibu ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah sudah bisa melakukan dakwah dimanapun, kapanpun, dan siapapun, sepanjang bisa dipertanggungjawabkan kompetensinya.” Ujar Ekarini pada Podcast Dialog Dakwah Budaya, Senin (06/12).

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi yang pesat seperti sekarang ini, generasi senior akhirnya dituntut untuk beradaptasi dengan berbagai alat dan budaya yang ada pada dunia digital ini. Ekarini mengatakan bahwa perlu adanya kolaborasi antara generasi senior dan anak muda sehingga terbentuk sinergi yang baik dalam mengisi dunia digital dengan konten-konten yang bermanfaat.

Ekarini memberikan beberapa tips dalam bersahabat dengan kamera dalam kerangka strategi dakwah melalui audio visual. Tips pertama adalah menghilangkan kegugupan. Menurutnya, dengan membawa catatan, dapat menurunkan tingkat kegugupan yang berakibat lupa (nge-blank). Hal lain seperti membawa property tertentu dapat juga dilakukan yang intinya menutupi kegugupan. “Sebenarnya kegugupan sendiri juga dirasakan MC bahkan yang sudah professional.” Ujar Ekarini.

Kemudian, persiapan di depan kamera juga meliputi hal penampilan. Untuk menunjang nilai estetika dalam dakwah maka pemilihan bajumenjadi hal yang perlu diperhatikan, seperti baju harus sesuai tema, dan menghindari baju berwarna hijau, putih, dan juga bergaris-garis kecil yang akan memeperngaruhi kenyamanan pemirsa. Hal lain seperti aksesoris tidak boleh berlebihan untuk tidak mengalihkan fokus pemirsa dalam memperhatikan isi dari pembicaraan.

Hal yang bersifat teknis juga perlu diperhatikan, seperti: posisi kamera yang disejajarkan dengan wajah, agar pemirsa dapat melihat dengan sudut pandang yang baik. Juga pengetahuan tentang pengambilan gambar (shot), komposisi, dan sudut pandang (angle). Perkara yang sering diabaikan adalah latar belakang (background) jangan membelakangi cahaya yang mengakibatkan backlight.

Ekarini menutup Podcast dengan mengingatkan bahwa generasi senior dan denerasi muda sama-sama harus sadar, bahwa kita bagian dari era teknologi, mari berkembang bersama dakwah digital. [Fhm]

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker