BeritadefaultKhazanah

Falsafah Ajaran K. H. AHMAD DAHLAN

MUQODDIMAH

  R. H. HAJID

(Penasehat P. P. Muhammadiyah)

MUQODDIMAH

بسم الله الرحمن الرحيم.

  الحمد الله، أشهد أن لا إله الا الله وأشهد أن محمدا رسول الله والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه والتابعين. أما بعد

Sejak pulang dari Pondok termas tahun 1916 saya masuk perkumpulan Muhammadiyah. Pada waktu itu saya berumur 19 tahun. Kemudian saya berguru berteman dengan Kyahi Ahmad Dahlan pendiri perkumpulan Muhammadiyah tersebut hingga beliau wafat pada tahun 1923.
Jadi genap 6 tahun saya berkhidmat, berguru dan berteman dengan beliau.
Dalam waktu 6 tahun itu saya tidak mendapatkan ilmu apapun dari beliau yang dapat tercatat dalam hati kecuali hanya 7 perkara. Begitu juga saya yakin bahwa kesulitan yang timbul dalam masyarakat umum dan dunia internasional akan dapat diatasi dengan 7 perkara, yang akan saya terangkan dalam buku ini.
Sebelum saya menerangkan wejangan atau pelajaran dari Kyai Ahmad Dahlan yang tujuh perkara itu, lebih dahulu perlu saya Terangkan disini, kitab-kitab apa yang mengisi jiwa Kyai Ahmad Dahlan.
Pada mulanya kitab kitab yang dipelajari atau ditelaah oleh beliau adalah kitab-kitab yang biasa dipelajari oleh kebanyakan Ulama di Indonesia dan ulama Mekkah misalnya dalam ilmu ‘aqoid ialah kitab yang beraliran Ahlussunnah Wal Jamaah, ilmu fiqih dari mazhab Syafi’iyah dalam ilmu tasawuf menurut Imam Al Ghazali.
Kemudian setelah itu beliau mempelajari tafsir Al Manar karangan Rasyid Ridla majalah Al- Manar dan tafsir Juz ‘Amma karangan Muhammad ‘Abduh’ dan Muthala’ah kitab Al Urwatul Wutsqo karangan Jamaluddin Al Afghani.

Dalam waktu mengikuti beliau yang saya sering lihat ialah
1. Kitab Tauhid Muhammad ‘Abduh
2. Tafsir Juz ‘Amma Muhammad ‘Abduh
3.  kitab Kanzul ‘Ulum
4. Dairatul Ma’arif karangan Farid Wajdi
5. Kitab-kitab Fil Bid’ah karangan Ibnu Taimiyyah, sebagaimana kitab attawassul wal Wasilah
6. Kitab Al Islam wan Nasraniyyah karangan kitab Muhammad ‘Abduh
7. Kitab Idharullhaq karangan Rahmatullah Al Hindi, dan Kitab-kitab Hadist karangan Ulama madzhab Hambali dan  lain-lainnya yang tidak perlu satu-persatunya saya terangkan disini.

Perbedaan Kyai Ahmad Dahlan dengan Ulama lainnya

Kyai Ahmad Dahlan di samping mempunyai sifat dzakak cerdas akalnya untuk memahami kitab yang sukar beliau mempunyai maziyah atau keistimewaan dalam khauf atau rasa takut terhadap نباء العظيم, kabar bahaya besar, yang tersebut dalam Al Quran Surat An-naba’. Sehingga nampak dalam kata-katanya pelajaran yang diberikan dan nasehat-nasehat serta wejangan-wejangan beliau.

Pada akhir usianya ketika beliau sakit nampak sedang dalam sifat Rajak yaitu mengharap harap rahmat Tuhan.

Seumpama para ulama saya Gambarkan sebagai tentara dan kitab-kitab yang tersimpan dalam perpustakaan-perpustakaan, toko-toko kitab saya gambarkan sebagai senjata-senjata yang tersimpan dalam gudang, maka Kyai Ahmad Dahlan seperti salah satunya tentara yang tahu mempergunakan bermacam-macam senjata menurut mestinya. sehingga ilmu Kyai Ahmad Dahlan itu mendapat Barakah daripada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,berguna bagi umat Islam Indonesia dan perkumpulan Muhammadiyah yang didirikan oleh Kyai Ahmad Dahlan yang maksudnya untuk patuh mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW mendapat karunia dan dapat hidup dengan suburnya.

Sekarang tibalah saatnya saya menerangkan ujud daripada 7 perkara pelajaran Kyai Ahmad Dahlan yang sangat penting untuk bekal hidup di dunia dan akhirat.

*Bagian pertama

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker