Aqidahdefault

Tiga Fungsi Akidah Bagi Umat Islam

TABLIGH.ID, YOGYAKARTA—Bagi umat Islam, akidah sangat penting karena merupakan dasar dari segala tindakan dan keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Akidah juga merupakan dasar dari ajaran-ajaran agama Islam yang diterima dan diyakini oleh umat Islam. Demikian disampaikan Sekertaris Umum Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Okrisal Eka Putra dalam Pengajian Malam Selasa pada Senin (26/12).

Mengutip tokoh Muhammadiyah Suprapto Ibnu Juraim, akidah memiliki tiga fungsi bagi umat Islam. Pertama, akidah memberikan mental baja. Ketika kehidupan banyak kejutan, baik yang menyenangkan maupun tidak, mental perlu dipupuk agar tidak larut dalam kesenangan atau kepedihan. Dengan akidah yang kuat, kejutan apa pun dapat dikontrol dengan seimbang dan tetap berpegang teguh pada Allah Swt.

“Suatu saat kita akan diuji dengan gempa, atau kejutan lainnya. Kehadiran Corona, misalnya, semua sektor kehidupan mandeg, dari sekolah hingga pelaksanaan ibadah formal. Maka diperlukan akidah yang kuat guna memupuk mental baja,” ucap Okrizal.

Kedua, menghindarkan diri pada kesyirikan. Akidah merupakan penangkal bagi seluruh praktik syirik. Syirik adalah perbuatan atau pernyataan yang menyatakan bahwa ada sesuatu yang setara atau sebanding dengan Allah. Dalam agama Islam, syirik dianggap sebagai dosa besar karena merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip dasar Islam yang menyatakan bahwa Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang hakiki dan tidak ada yang setara dengan-Nya.

Menurut Okrizal, akidah selalu sejalan dengan ilmu pengetahuan. Tatkala sakit, tidak perlu mendatangi dukun untuk berobat. Ketika datang suatu musibah seperti gunung berapi, tidak perlu menyusun sesajen untuk menolak bala. Merespon segala hal dengan ilmu pengetahuan yang dilandasi nilai-nilai Islam merupakan jalan agar tiap-tiap muslim terus merawat kualitas akidahnya. Pun demikian tidak perlu memikirkan terlalu jauh hal ihwal ghaib, sebab perkara tersebut cukup diyakini.

“Kita harus bersyukur menjadikan Islam sebagai agama yang kita anut, dan akidah Islam sebagai dari apa yang kita yakini. Hal ini tidak terjadi pada Paman Rasulullah, Ayah Ibrahim, atau Anak Nuh,” ucap Okrizal.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker