Beritadefault

Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Hadiri Muktamar IUMS ke-6 di Qatar

TABLIGH.ID,-Yogyakarta-Ketua Program Studi Doktor Manajemen Pendidikan Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (MPI SPs UMJ) sekaligus anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Dr. Saiful Bahri, Lc., MA., menghadiri Muktamar dan Sidang Umum ke-6 Internasional Union for Muslim Scholars (IUMS) di Doha, Qatar, Sabtu (06/01/2024).

Rangkaian kegiatan yang berlangsung selama lima hari hingga Rabu 11 Januari 2024 mendatang ini dihadiri pula oleh kurang lebih seribu ulama dari 92 negara. Tema besar yang diusung pada Muktamar dan Sidang Umum ke-6 yaitu Menegakkan Agama, Membangkitkan Umat dan Membela Situs-situs Suci Islam.

Saiful menerangkan rangkaian agenda pada pertemuan di antaranya Sidang Komisi yang mewadahi para ulama dunia dalam berbagai tema, capacity buiding, media dan pers, produk keilmuan dan pemikiran, dakwah minoritas dan dunia Islam, serta kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Adapula tema-tema kekinian yang dihadirkan yaitu fenomena al-Ilhad (agnostisisme dan atheisme) dan at-Tadayyun (pola beragama Masyarakat), perlindungan keluarga di era diskontinyu peradaban di saat damai atau perang, mengenal success story beberapa negara, serta update dunia Islam dan Palestina.

“Peserta diminta untuk berkontribusi aktif merumuskan rekomendasi internal sebagai pembekalan anggota IUMS sekaligus kelembagaan dalam menghadapi era disrupsi dan revolusi telekomunikasi,” katanya.

Melalui pesan singkat, Saiful yang berada di Doha saat itu mengungkapkan pengalamannya menjadi bagian dari ribuan ulama yang diundang. “Pengalaman luar biasa bisa berjumpa dan bertukar pikiran dengan berbagai tokoh dan ulama dari berbagai latar keilmuan dan negara,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu Ketua IUMS Dr. Salim Segaf al-Jufri dalam sambutannya mengungkapkan rasa empatinya terhadap kondisi tragedi kemanusiaan di Palestina. Menurutnya umat Islam yang kini menghadapi tantangan besar berupa gempuran proyek hegemoni kekuatan global.

Tantangan juga datang dari internal umat berupa perpecahan dan konflik sosial, dikotomi mazhab agama dan tirani politik, kelemahan ekonomi, kemerosotan ilmu dan budaya. Oleh karenanya Salim menegaskan bahwa para ulama dituntut untuk melipatgandakan upaya membangun persatuan dan rekonsiliasi untuk menghadapi musuh bersama.

Selain itu, para ulama juga bertugas menjadi kompas pengarah untuk memajukan dan membangkitkan umat Islam. “Itu semua kita harus lakukan bersama-sama dengan penuh tanggung jawab untuk menegakkan agama, memajukan kehidupan umat dan melindungi situs-situs suci Islam yang kita cintai,” ungkap Salim.

IUMS merupakan sebuah organisasi Islam yang menaungi para cendekiawan dari berbagai belahan dunia, yang didirikan di London pada tahun 2004. Tujuan IUMS ialah menyampaikan pesan Islam, membimbing umat Islam untuk memahami dengan benar ketentuan agama, melestarikan identitas muslim, menyebarkan ajaran moderasi Islam yang jauh dari ekstrimisme yang dapat mengorbankan prinsip-prinsip kebangsaan.

Sumber : umj.ac.id

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker