BeritadefaultKhazanah

Gerakan PKI Rentang 1920-1997

Buku TUNTUNAN TABLIGH Bagian IV

Membaca Partai Komunis Indonesia

(Sepak Terjang Kader Pki Tahun Sejak 1920)

Oleh: Drs. Alfian Tanjung M.Pd

Buku TUNTUNAN TABLIGH Bagian IV Part I

A. Gerakan PKI Rentang 1920-1997

Dalam kurun 45 tahun keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI), ada dua peristiwa besar yang sangat mempengaruhi ingatan bangsa Indonesia, yakni Pemberontakan PKI 18-19 September 1948 diMadiun dengan tokoh utamanya Musso dan Gerakan 30 September 1965 atau Kudeta Dewan Revolusi 1 Oktober 1965 yang diotaki oleh DN Aidit sebagai Ketua atau Pimpinan CC PKI. Beberapa catatan tentang PKI dari awal berdirinya sampai berakhirnya rezim orde baru :

       Pertama, kelahiran PKI tidak bisa dilepaskan dengan nama HJMF Sneevliet dkk yang nota bene mereka adalah orang-orang Belanda yang berpaham Komunisme, hal ini menjadi penting dipahami kenapa kader PKI tua maupun PKI muda kerap melakukan kegiatan di Belanda, selain di Inggris, Perancis juga di Cina, Rusia dan beberapa Negara lainnya yang memiliki ikatan dengan sejarah gerakan PKI atau komunisme Internasional.

       Kedua, Gerakan PKI gemar melakukan KKM yakni Kerja di Kalangan Musuh yakni aktifitas infiltrasi, Sarekat Islam dirusak namanya dan kemuliannya dengan terbentuknya  Sarekat Rakyat, yang sebelumnya muncul SI-Putih dan SI Merah. Hal yang sama juga mereka lakukan baik pada waktu orde lama, orde baru juga orde reformasi ( mereka PKI menyusup kekampus Islam dengan program Komunis Putihnya)

      Ketiga, Aksi sepihak yang hampir selalu mengakibatkan korban nyawa terjadi sejak tahun 1927, 1946, 1948,  1962, 1964, 1965 bahkan sampai 1972, Oloan hutapea dkk di Blitar selatan masih melakukan gerakan bersenjata. Yang selanjutnya  Gerombolan PKI selalu menuduhkan apa yang dilakukannya pada orang lain atau lembaga lain sehingga bisa disebut lempar batu sembunyi tangan. Termasuk teror politik yang membuat bubarnya Masyumi dan PSI, 1960.

      Keempat, Kaderisasi, dari indoktrinasi, pembuatan sel dan kerja-kerja operasi militer atau operasi bersenjata termasuk menyusup dan kerja-kerja merusak tatanan masyarakat dengan cara halus maupun dengan cara kasar bahkan sadis. Gerakan PKI selalu membuat kerusuhan dan keresahan dimasyarakat diseluruh daerah di Indonesia. Kader PKI memiliki militansi yang cukup kuat dengan idiologi mereka, yang tertanam dalam perkaderan dan peran berstruktur.

       Kelima, Regenerasi, konsep Kritik auto Kritik bisa dibaca dari Muso ke DN Aidit dari DN Aidit ke Sudisman dari Sudisman ke generasi transisi seperti Begug sastro,  yang pada waktu era Reformasi dipegang oleh Mirah Mahardika (nama samaran), kepemimpinan PKI hasil kongres X adalah Wahyu Setiaji, Ketua Umum dan Teguh Karyadi (Wakil Ketua Umum), sementara  Kongres ke XI belum terlaksana, relatif masih dipegang oleh kader-kader besutan Imam Sarju (92 tahun) dari  hasil kerja Kongers PKI yang ke-10 yang dilaksanakan pada pertengahan Agustus 2010, tepatnya didesa ngabrak, Magelang Jawa Tengah.

B. Gerakan Palu  Arit Pasca Reformasi 1998

Keberadaan Partai Rakyat Demokratik (PRD), merupakan eksistensi keberadaan PKI selain gerakan bawah tanah yang dilakukan dalam negeri maupun disupport oleh jaringan Komunis Internasional (komintern), PRD dibentuk dengan nama Pergerakan Rakyat Demokratik, yang pada tanggal 31 Mei 1996 berubah menjadi Partai Rakyat Demokratik. Pada Tanggal 24-26 Maret 2015 PRD menyelenggarakan Kongresnya yang ke VIII di Hotel Acacia, Kramat Raya Jakarta Pusat. Sejak berdiri PRD merupakan reinkarnasai dari PKI,  sementara itu  PKI-nya sendiri tetap berjalan.

Kongres PKI dimasa orde lama merupakan kongres yang ke VII di Blitar pada tahun 1965, dimasa orde reformasi  sudah berlangsung beberapa Kongres PKI, yakni  Ke VIII di Sukabumi Selatan Jawa Barat, 2000 yang kesembilan di CIanjur selatan jawa Barat, 2006 dan yang ke 10 di Desa Ngabrak Magelang Jawa Tengah, 2010  berlangsung kongres  dengan cover Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik. PKI  hasil kongres ke X dipimpin oleh  Wahyu Setiaji (DN Aidit yunior) dan Teguh Karyadi ( Nyoto muda), sementara PRD hasil kongres VIII dipimpin oleh Agus Jabo, sebagai Ketua umum dan Dominggus Oktavianus sebagai Sekretaris jenderal PRD, Partai Rakyat Demokratik (PRD/PKI).

Menjelang reformasi kita mendapatkan data buku harian seorang kader Gerwani Muda, yang bernama Dita Indah sari tertanggal 16 April 1996 yang berisi : “Partai sudah berdiri, Well, 31 tahun terkubur, dibantai dihina, dibunuh, dilarang, diawasi dikhianati, sekarang dibangun lagi”. Kalimat 31 tahun,… menyiratkan bahwa tahun 1965 adalah PKI. Peristiwa 27 Juli 1996 merupakan aksi pertama yang monumental dari kader PRD/PKI untuk mengeksiskan dirinya sehingga mereka merasa percaya diri untuk ikut pemilu pada tahun 1999. Peluncuran buku : “Aku Bangga Jadi Anak PKI” digedung YTKI Jalan Gatot Subroto Jakarta, pada 1 Oktober 2002. Disusul dengan buku Anak PKI masuk  Parlemen, September 2005, dan menyusuri jalan perubahan/PKI  Juli 2012.

Beberapa catatan kegiatan PKI yang menjadi indikasi kuat akan keseriusan kaum PKI untuk hidup kembali baik secara idiologi maupun secara kelembagaan Partai Politik dengan nama PKI atau menunggangi partai tertentu untuk eksisnya idiologi dan kader PKI, adalah sebagai berikut : temu raya eks napol/tapol di cempaka putih 2003, Rapat tertutup dikawasan perkemahan wisata koppeng Kabupten semarang Jawa Tengah 24 Mei 2003, Amandemen UU Pemilu no 12 tahun 2003 pasal 60 G, Harian Sore Sinar Harapankamis 18 Maret 2004 Ribka Tjiptaning mengatakan hanya Front nasakom yang bisa keluarkan bangsa ini dari krisis, dibebaskannya 475 kader PKI dari Pulau Buru oleh SBY tahun 2005, Deklarasi Papernas (Partai Persatuan Nasional) 2007, Peristiwa Pakis ruyung hari kamis 10 Juni 2010, LKS Pkn di SMU Sukabumi 2012 : “Indonesia mengembangkan sendiri Idiologi bangsa yang dinamakan Komunis”, Kostum Kotak-kotak yang digunakan oleh Jokowi merupakan seragam pemuda Partai Komunis Cina ( Lihat Koran Media Indonesia hari senin tanggal 17 September 2012 halaman 12 pojok kanan atas), penetapan 1 Mei sebagai hari Libur Nasional merupakan kemenangan gerakan buruh Komunis,dalam masa kampanye pilpres 2014  ada slogan yang mirip dengan slogan Nasakom adalah Kita, Ayo Kerja-kerja-kerja ! Pembacaan susunan Kabinet Indonesia Hebat tanggal 26 Oktober 2014 bersamaan dengan tanggal revolusi Komunis Stalin tanggal 26 Oktober 1917, pemutaran film senyap diberbagai daerah diawal tahun 2015, dikenakannya kaos belambang Palu Arit oleh Puteri Indonesia 2015, pertemuan kader PKI 24 Februari di solo dan pertemuan kader PKI yang dimotori oleh YPKP 65 dibukittinggi Sumatera Barat dan kongres PKI/PRD pada tanggal 24-26 Maret  2015 di Jakarta.Yang sangat mengejutkan adalah pada saat HUT RI ke 70 dibeberapa daerah seperti di Pamekasan Madura, di Jember Jawa Timur, di Payakumbuh Sumatera barat, di TMII Jakarta dan dibeberapa daerah dikibarkan bendera palu arit, foto-foto tokoh PKI serta graffiti ditembok-tembok diberbagai tempat, seperti ditembok kampus UNP (Universitas Negri Padang).

Gerakan mereka yang terus berjalan adalah rapat rutin, kaderisasi dan menata jaringan dan KKM yakni Kerja di-Kalangan Musuh termasuk penggalangan dana termasuk acara ceremonial seperti Kongres ke XI serta HUT PKI yang ke 95 bertepatan dengan tanggal 23 Mei 2015. Peringatan HUT PKI ke 95,hari Sabtu 23 Mei 2015 dari jam 10.00  s/d 13.00 di Gedung Aula Kantor Cabang NU Kabupaten Kendal, berlangsung acara diskusi kebangkitan Nasional dalam rangka peringatan HUT PKI yang ke 95 ( 23 Mei 1920- 23 Mei 2015). Pada hari ahad tanggal 24 Mei 2015 dari jam 10.00 s/d 13.00  di Parakan Temanggung berlangsung acara HUT PKI ke 90. Ada hal yang harus diperhatikan oleh kita semua dengan dipugar dan dijadikan cagar budaya Gedung sarekat Islam (SI)  di Jalan Gedong Semarang oleh Pemkot Semarang dan difasilitasinya pembuatan batu Nisan atau prasasti atau kuburan anggota PKI di Plumbon, Wonosari kecamatan ngliyan oleh Pemkot Semarang serta akan dijadikan situs yang diusulkan oleh Paguyuban Masyarkat Semarang untuk Hak Asai Manusia (PMS HAM), merupakan upaya dari kaum PKI untuk eksis kembali. Gerakan PKI semakin mewujud dan mereka melenggang tanpa respon yang berarti, bagaikan pepatah anjing menggonggong kafilah berlalu, atau anjing ompong yang  tidak bisa mengonggong kafilah berlalu, menari dan berlari gembira.

Gerakan Gerombolan PKI semakin berani, ditahun 2016 mereka memulai dengan Belok Kiri Fest, yang dimotori oleh Dolorosa Sinaga. Acara ber;langsung dari tanggal 28 Februari 2016 s/d 5 Maret 2016. Selanjutnya mereka (kalangan PKI) melakukan Provokasi lanjutan dengan adanya Pertemuan Nasional YPKP ’65 ( Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965) yang dirancang tanggal 14-16 April 2016, dilanjutkan dengan Simposium PKI 1965 di Aryaduta tanggal 18-21 April. Mereka semakin agresif dan berani dalam membangun kekuatan PKI, selanjutnya mereka bergerak untuk mencabut Tap MPRS 25 tahun 1966 dan mengamandir UU no 27 tahun 1999. Yang dengan hal tersebut mereka akan muncul dalam Pemilu 2019.

Baca juga HAK ASASI MANUSIA

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker