TABLIGH.ID,YOGYAKARTA– Bulan Ramadhan yang telah berlalu sejatinya mengajarkan umat Islam untuk menjadi pribadi yang beriman, bertakwa kepada Allah, dan berbuah ihsan kepada setiap makhluk-Nya.
Agar umat Islam tidak meninggalkan aktivitas baik di bulan Ramadan, maka Nabi menganjurkan umatnya untuk melakukan puasa sunnah enam hari bulan Syawal.
“Ramadhan telah berlalu, ada pelajaran bagi kita untuk meniti hari ini dan yang akan datang dengan cara yang lebih baik,” kata anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Akhmad Arif Rifan.
Akhmad dalam Khutbahnya di Islamic Center UAD, Jum’at (13/5), berpesan agar umat islam tidak meninggalkan ibadah, baik wajib atau sunnah yang telah dibiasakan pada bulan Ramadhan.
“Untuk itu kita perlu melihat contoh dari generasi terbaik umat ini yaitu generasi sahabat Rasulullah SAW, generasi yang mendapat pendidikan langsung dari Rasulullah,” kata dia.
Kemudian Akhmad mengutip Hadist Nabi Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqobbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).”
“Kalau kita merujuk perkataan sahabat, sekiranya kalau dapat mengetahui ada amal yang diterima oleh Allah walaupun itu sebesar biji sawi niscaya perkara itu lebih dia sukai daripada dunia dan seisinya,” terang Akhmad.
Secara Umum, kata dia karena jika diterima amal berarti termasuk golongan orang-orang yang bertakwa, dan bagi orang-orang yang bertakwa telah tetap janji Allah di Dalam QS Al-Imran ayat 133.
Untuk itu Akhmad berpesan agar selepas Ramadhan tetap istiqomah melanjutkan berbuatan baik. “Karena Ramadhan sangat bernilai dan selalu diharapkan kedatanganya,” pungkasnya. (roni)
