TABLIGH.ID, BANJAR BARU – Banyak hikmah dari Ibadah Kurban termasuk momen untuk merefleksikan rasa syukur dan sikap penghambaan diri kepada Allah SWT sebagai seorang hamba. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fathurrahma Kamal pada Khutbah Idul Adha di Lapangan Dr. Murjani Banjarbaru, Sabtu (9/7).
Pada kesempatan ini, Fathur mengatakan bahwa pada Hari Raya Iedul adha jutaan manusia, dari berbagai etnik, suku, dan bangsa di seluruh penjuru dunia, mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil, sebagai refleksi rasa syukur dan sikap
penghambaan diri kepada Allah SWT.
Sementara hikmah dari kurban ialah menumbuhkan cinta solidaritas dan penerimaan terhadap orang lain. Bagaimana umat muslim mau mengorbankan diri sendiri untuk kemaslahatan bersama.
“Dengan gema takbîr, tahmîd dan tahlîl para tetamu Allah dari segala penjuru bumi
membentuk lautan manusia yang menjadi sebuah panorama menakjubkan yang merefleksikan nuansa fitrah dan kesucian manusia beriman, ” katanya.
Fathur, sapaan akrabnya melanjutkan di hari yang mulia ini, marilah kita merenung dan bermuhasabah sejenak baik dalam skala kehidupan pribadi, keluarga ataupun masyarakat yang lebih luas dan kompleks.
“Berbagai kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan
pencemaran lingkungan hidup dan eksploitasi alam yang tak terkendali, “tambahnya.
Menurutnya, Kehidupan masyarakat modern abad ke-21 menujukan kemajuan yang luar biasa terutama di bidang pemikiran, ilmu pengetahuan teknologi, dan aspek-aspek lainnya yang mengantarkan manusia di planet ini berada dalam peradaban yang tinggi.
Fathur mengatakan bersamaan dengan itu terjadi kecenderungan hidup yang serba ekstrem yang melahirkan krisis kemanusiaan modern. Manusia modern mengalami lost of soul (kegersangan ruhani).
Atas pemaknaan itu fathur berpesan di hari ied adha agar tidak kehilangan makna-makna ruhaniah yang otentik dan sikap penghambaan diri kepada Allah SWT dan berharap untuk selalu merefleksikan rasa syukur dengan menebar cinta dan kasih sesama. [roni]
