BeritadefaultKhazanah

Makna Taqwa

BUKU ISLAM DAN DA'WAH

 MAKNA TAQWA

BUKU ISLAM DAN DA’WAH

 

Taqwa secara sederhana dapat diartikan sebagai menjaga diri atau hidup berhati-hati terhadap segala sesuatu yang tidak disukai Allah. Taqwa bukan berarti suatu ‘penampilan luar’, namun lebih merupakan suatu status ‘kedalaman’ diri (state of inner self) manusia yang manifestasinya terpancar pada kehidupan nyata. Taqwa menggambarkan kesadaran yang paling dalam manusia tentang ‘eksistensi’ Tuhan, dan kewajiban serta loyalitasnya. Karena kesadaran inilah maka manusia yang taqwa akan senantiasa menjaga diri dari sesuatu yang tidak diridhai Allah, dan dengan ringan melakkukan apa yang dikehendaki-Nya, sertaberlaku adil dalam perbuatannya, Allah berfirman :

۞وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ ١٣٣ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡكَٰظِمِينَٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٣٤ وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَٰحِشَةً أَوۡ ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ ذَكَرُواْ ٱللَّهَ فَٱسۡتَغۡفَرُواْ لِذُنُوبِهِمۡ وَمَن يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمۡ يُصِرُّواْ عَلَىٰ مَا فَعَلُواْ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ

[سورة آل عمران,١٣٣-١٣٥]

  1. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa
  2. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan
  3. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui

[Al ‘Imran,133-135]

يَٰٓأَيُّهَاٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَ‍َٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

 [سورة المائدة,٨]

  1. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

[Al Ma”idah8]

Mengartikan taqwa dengan takut, sebagaimana sering dilakukan, sebenarnya kurang tepat. Persepsi tentang “takut”-nya seorang muttaqi pada Allah jauh amat berbeda dengan persepsi takutnya seseorang terhadap suatu bahaya, sementara “takut” seorang muttaqi lebih berkonotasi kepada ketaatan atau kepatuhan. Takut yang biasa akan berakibat penauhan diri, sementara “takut”-nya taqwa akan membuahkan pendekatan diri.

Muttaqi adalah orang yang karena taat atau patuhnya kepada Allah, sehingga senantiasa merasa amat dekat dengan Allah, Allah berfirman :

هُوَٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يَعۡلَمُ مَا يَلِجُ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَمَا يَخۡرُجُ مِنۡهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعۡرُجُ فِيهَاۖ وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٞ

[سورة الحـديد,٤]

  1. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan

[Al Hadid4]

Sesuatu kedekatan yang menumbuhkan kemampuan pengendalian diri dalam setiap langkah-geraknya, suatu “mekanisme kendali dari dalam” (internal control). Ia tidak melakukan suatu ketidakbaikan atau kemunkaran bukan karena takut pada orang lain, pada sesuatu yang dari luar, melainkan semata-mata karena kesadaran imannya, karena rasa kedekatannya pada Allah.

Baca juga : Makna Islam 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker