Beritadefault

Manhaj Tarjih Memiliki Semangat Toleransi dan Keterbukaan

TABLIGH.ID, YOGYAKARTA—Di Muhammadiyah, pengertian tarjih telah mengalami perkembangan makna. Menurut Asep Sholahudin, tarjih tidak lagi hanya diartikan kegiatan sekedar kuat-menguatkan suatu dalil atau pilih-memilih di antara pendapat yang sudah ada, melainkan jauh lebih luas sehingga identik atau paling tidak hampir identik dengan ijtihad itu sendiri.

Dalam Manhaj Tarjih, sebagai mekanisme ijtihad di Muhammadiyah, memiliki wawasan/perspektif pemahaman agama, di antaranya: paham agama, tajdid, toleransi, ketebukaan, dan tidak berafiliasi mazhab. Menurut Asep, Wawasan (semangat/perspektif) ini diharapkan dapat memberikan landasan pijak bagi pemikiran keislaman Muhammadiyah untuk dapat menyikapi berbagai perkembangan baru secara lebih kreatif dan inovatif.

Asep kemudian menerangkan tentang wawasan toleransi. Dalam Manhaj Tarjih, toleransi artinya bahwa putusan Tarjih tidak menganggap dirinya saja yang benar, sementara yang lain tidak benar. Dalam “Penerangan tentang Hal Tardjih” yang dikeluarkan tahun 1936, dinyatakan, “Kepoetoesan tardjih moelai dari meroendingkan sampai kepada menetapkan tidak ada sifat perlawanan, jakni menentang ataoe menjatoehkan segala jang tidak dipilih oleh Tardjih itoe.”

“Pernyataan ini menggambarkan bahwa Tarjih Muhammadiyah tidak menegasikan pendapat lain apalagi menyatakannya tidak benar. Tarjih Muhammadiyah memandang keputusan-keputusan yang diambilnya adalah suatu capaian maksimal yang mampu diraih saat mengambil keputusan itu,” ucap Asep dalam Pengajian Malam Selasa pada Senin (12/12).

Selain toleransi, Manhaj Tarjih juga mempedomani semangat ketebukaan. Menurut Asep, Keterbukaan artinya bahwa segala yang diputuskan oleh Tarjih dapat dikritik dalam rangka melakukan perbaikan, di mana apabila ditemukan dalil dan argumen lebih kuat, maka Majelis Tarjih akan membahasnya dan mengoreksi dalil dan argumen yang dinilai kurang kuat.

“Oleh karena itu Tarjih Muhammadiyah terbuka terhadap masukan baru dengan argumen yang lebih kuat,” tegas guru Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker