TABLIGH.ID.Cirebon – Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhamadiyah melaksanakan Refreshing Muballigh Muhammadiyah dan Studi Kerja Manajemen #2 KMM pada Sabtu – Ahad, 2 – 3 Maret di Kampus 2 Universitas Muhammdiyah Cirebon dengan peserta dari perwakilan beberapa Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah sekitar.
Rangkaian acara dimulai dari sambutan yang diberikan oleh ketua panitia hingga amanat yang disampaikan oleh Dr. Saad Ibarhim selaku ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam kegiatan ini, para peserta menerima empat materi yang disampaikan oleh pemateri-pemateri yang disiapkan, materi yang diberikan salah satunya tentang Peta DakwahMuhammadiyah dan disampaikan oleh Dr. Asykuri, M.Si.
Dalam penyampaiannya Asykuri memaparkan, “melalui forum ini, kita perlu mengetahui peta dakwah Muhammadiyah di masing-masing tingkatan,” ujarnya. “dan lebih dari itu perlu adanya kesiapan untuk berdakwah di kampung-kampung dengan memahami algoritma ummat untuk menjalankan program dakwah secara efektif.” lanjutnya.
Fungsi peta dakwah sangat penting untuk memberikan informasi mengenai kondisi lengkap dan rinci terkait semua komponen dakwah. Peta dakwah dapat dijadikan sebagai acuan penyusunan strategi dakwah secara sistematis dalam suatu daerah dengan batasan geografis.
”Seorang muballigh tidak bergerak sendirian, diperlukan instrumen dan data-data yang mendukung gerak langkah seorang muballigh untuk mempermudah menyelesaikan masalah-masalah ummat. Dan Muhammadiyah menargetkan di setiap desa minimalnya ada satu muballigh,” ucap Asykuri.
Harapannya setelah materi ini disampaikan, para Korps Muballigh Muhammadiyah dapat memahami teknik-teknik dan strategi berdakwah di suatu masyarakat, selain mempermudah, peta dakwah juga menjadi kekuatan data bagi Majelis Tabligh, agar basis data yang didapatkan bisa mempermudah jangkauan dakwah Muhammadiyah secara luas. (Diki Ramadhan)
