BeritadefaultKhazanah

Ayat Pertama yang Diajarkan K.H. Ahmad Dahlan

TABLIGH.ID–K.H. Ahmad Dahlan merupakan ulama dan pejuang Islam yang memiliki pengaruh  besar bagi umat Islam Indonesia. Beliau merupakan sosok pemimpin yang berhasil. Dampak dari dakwah dan kepemimpinannya, telah lahir banyak pejuang Islam serta pahlawan nasional yang ikut berjuang memerdekakan Indonesia. Murid-murid beliau banyak yang melanjutkan estafet dakwahnya hingga sekarang. Keberhasilan beliau mencetak murid-murid yang hebat tidak lepas dari penekanan beliau akan pentingnya tazkiyatun nufus.

Berdakwah atau tabligh secara sederhana adalah menyampaikan ayat-ayat Allah SWT kepada umat manusia. Sebagai seorang Muslim kita dianjurkan untuk berdakwah meskipun hanya menyampaikan satu ayat Al-Quran. Hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr RA dimana beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Sampaikan dariku walaupun satu ayat, dan ceritakanlah dari Bani Israil, tidak masalah. Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka bersiaplah menempati tempat duduknya di neraka”.

Dari hadits yang disebutkan di atas maka bagi seseorang yang mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW hendaknya ia berdakwah dengan menyampaikan ayat yang ia pahami. Adapun ayat pertama yang disampaikan oleh KH Ahmad Dahlan adalah Al-Jatsiyah ayat 23. Hal tersebut disebutkan dalam buku “17 Kelompok Ayat Kyai Dahlan”. Adapun bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut :

 “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”

Ayat di atas berbicara tentang bahaya mengikuti hawa nafsu dimana pelakunya susah mendapatkan hidayah karena hati, pendengaran dan penglihatannya telah terkunci. Ayat itulah yang disampaikan pertama kali oleh KH Ahmad Dahlan kepada para muridnya. Beliau mengajarkan muridnya untuk menekan hawa nafsu serta tidak menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhan. Hal tersebut seolah beliau tahu bahwa kedepannya yang disembah manusia bukan lagi sesembahan seperti pohon-pohon, berhala maupun jimat, melainkan hawa nafsunya sendiri. Apa yang diajarkan pertama kali oleh beliau biasa menjadi pedoman untuk para pendidik maupun orang tua untuk lebih menekankan pentingnya menekan hawa nafsu kepada murid-murid atau anak-anak mereka.

Menekan hawa nafsu seperti apa yang diajarkan Kyai Dahlan pertama kali merupakan kewajiban yang harus diperhatikan oleh umat Islam saat ini. Terlebih bagi yang telah masuk ke persyarikatan Muhammadiyah atau amal usaha Muhammadiyah. Jangan sampai orang Muhammadiyah yang telah berkecimpung di Muhammadiyah menuhankan hawa nafsunya atau berkeinginan untuk menjadi raja-raja kecil.[tfk]

Tonton Selengkapnya :

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker