Beritadefault

Tabligh Akbar Pra Musywil kalbar: Peserta Diminta Senantiasa Menjaga Kelurusan Niat

TABLIGH.ID, PONTIANAK – Musyawarah Wilayah (musywil) ke-15 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat, dan Musywil ke-11 Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Kalimantan Barat digelar pada Sabtu-Ahad, 4-5 Februari.

Satu hari jelang Musywil, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal berpesan agar para peserta Musywil senantiasa menjaga lurusnya niat. Kegiatan Musywil sendiri kata dia melestarikan salah satu sunnah Rasulullah Saw, yakni bermusyawarah.

“Tidak akan merugi orang yang beristikharah; tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah; dan tidak akan miskin orang yang hemat,” kata Fathurrahman mengutip hadis riwayat Imam Ath-Thabrani.

Kegiatan Musywil menurutnya juga menunaikan perintah Allah dalam ayat 104 Surat Ali Imran tentang perintah menjadi umat yang menyeru pada kebaikan dan mencegah dari yang munkar.

“Muhammadiyah memahami kata ‘wal takun’ sebagai perintah dari allah agar kita mengelola dakwah ini dengan cara yang tersistem, terorganisir. Ali ibn Abi Thalib Ra, mengatakan, misi kebenaran yang ditebarkan tidak dengan cara tersistem, terorganisir, terprogram, akan dikalahkan dengan kebatilan yang diselenggarakan dengan terorganisir,” jelasnya.

Dalam forum Tabligh Akbar Musywil Muhammadiyah Kalimantan Barat ke-15, bertempat di aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jumat (3/2), Fathurrahman menegaskan agar kelurusan niat bermusyarawah senantiasa dijaga oleh para peserta agar semuanya bernilai ibadah.

“Muhammadiyah memahami segala sesuatu yang bersifat duniawiyah, yang dilakukan dengan niat lillahi ta’ala itu akan menjadi ibadah yang dimuliakan oleh Allah Swt. Oleh karena itu kehadiran bapak ibu dalam rangka menegakkan perintah Allah dan tuntunan Rasulullah Saw, maka dipastikan semua cara, semua akhlak, semua adab, semua tata krama, semua aturan (di dalam Musywil) dipastikan sesuai dengan apa yang dituntunkan di dalam agama kita,” pesannya.

“Jadi jangan sampai salah niat pula datang ke kota Pontianak, sayang, sudah Musywil ga masuk surga, kebangetan. Tapi kalau Musywil ingin masuk surga, berarti Musywilnya harus sesuai maunya Allah. Wa amruhum, syura bainahum,” tegasnya mengutip penggalan ayat ke-38 Surat As-Syura.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker