BeritadefaultKhazanah

Adab Ikhtilaf

Muh. Waluyo, Lc., M.A.

Adab Ikhtilaf

Metode-metode teologis berusaha membuka jalan untuk sampai kepada kebenaran. Seperti itu pula, mazhab-mazhab fikih berusaha untuk menyingkap tirai yang menyelubungi hukum-hukum yang nyata. Kebenaran tidak diabtraksikan dalam satu metode saja atau satu mazhab saja. Karena hal itu akan melahirkan sebuah konsekuensi pengingkaran terhadap metode-metode atau mazhab-mazhab secara keseluruhan sekalipun terdapat sejumlah kesalahan.

Jalan terbentang luas untuk menghilangkan perbedaan pendapat dan mendekatkan perbedaan pandangan adalah mengkaji dan membandingkan pendapat dari mazhab-mazhab tersebut dengan menelusuri hal-hal yang menjadi latar belakang terjadinya sejumlah perbedaan pandangan yang dikemukakan oleh para ulama kita sekalipun bersumber dari dasar yang sama yaitu Al-Quran dan Sunnah.

Gambaran Umum Tentang Ikhtilaf

Allah SWT telah menciptakan dan membekali manusia dengan akal dan kepandaiannya. Semua potensi itu mengundang timbulnya ikhtilaf secara lisan, imajinasi dan pemikiran. Setiap permasalahan yang muncul akan memberikan peluang kepada manusia untuk berpendapat dan mengeluarkan suatu kebijakan.

Ikhtilaf (beda pendapat)  merupakan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Sesungguhnya segala kemakmuran yang ada di jagat raya ini termasuk tegaknya kehidupan tidak akan terwujud apabila manusia diciptakan dalam keadaan yang sama dalam segala hal, mulai dari proses penciptaan sampai pada metode berpikir hasil ciptaan Allah itu (QS. Hud : 118-119).

Imam  As Subkiy membagi ikhtilaf menjadi tiga jenis, pertama, menyangkut usul (pokok dan prinsip) yaitu yang menyimpang dari kandungan Alqur’an dan tidak diragukan lagi merupakan tindakan bid’ah dan sesat. Kedua, menyangkut perselisihan pendapat dan peperangan yang bisa menjadi haram jika tidak menginginkan kemaslahan-kemaslahan. Ketiga, menyangkut masalah furu’ (cabang) seperti ikhtilaf dalam hal halal-haram atau sejenisnya. Prof DR. Minhajuddin membagi dalam dua bagian besar yakni:Pertama, ikhtilaf dalam kepastian nas dan kualitasnya, Kedua. Ikhtilaf dalam pemahaman nas dan hikmahnya.

 

Selengkapnya silahkan klik DOWNLOAD

 

https://m.facebook.com/public/Majelis-Tabligh-Muhammadiyah        IG:Majelistabligh

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker