MASALAH BACAAN DAN GERAKAN DALAM SHALAT: Mengacungkan Telunjuk Dikala Tahiyat

Tanya: Bagaimana dan mulai kapan kita mengacungkan telunjuk pada waktu shalat? Benarkah jari digerakkan selama mengacung? (Pengurus Pengajian Pemuda Muhammadiyah Cab. Arga Suka Banjarnegara).

Jawab: Mengenai cara mengacungkan telunjuk di waktu tasyahud ialah diterangkan dalam Hadis Riwayat Muslim sebagai berikut:

وَلِمَا فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ سلَّمَ كَانَ إِذَا قَعَدَ فِي التَّشَهّدِ وَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُسْرَى وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُمْنَى وَعَقَدَ ثَلَاثًا وَخَمْسِينَ وَأَشَارَ بِأَصْبُعِهِ السَّبَّابَةِ

   Artinya: Dan yang tersebut salam Shahih Muslim dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasululullah saw jika duduk dalam tasyahud meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya dan tangan kanannya di atas lutut kanannya serta menggenggamkannya seperti membuat isyarat “lima puluh tiga” dengan mengacungkan jari telunjuknya.

Adapun mulainya mengacungkan telunjuk ialah sejak awal membaca tasyahud itu, karena membaca tasyahud adalah berdoa. Para sahabat kalau berdoa dengan mengacungkan jari telunjuk, demikian menurut Ibnu Abi Syaibah, dan menurut Ibnu Syaibah pula serta An Nasa’i, dan disahihkan oleh Al Hakim, Nabi melihat seseorang berdoa dengan mengacungkan dua telunjuknya, maka Nabi pun bersabda sambil mengacungkan telunjuknya: Acungkan satu saja, satu saja.

Mengenai bagaimana menggerakkan telunjuk tadi, menurut riwayat Abu Dawud, An Nasa’i, Ibnu Jurud, Ibnu Huzaimah dan Ibnu Hibban dengan sanad yang shahih:

كَانَ إِذَا رَفَعَ إِصْبَعَهُ يُحَرِّكُهَا يَدْعُوبِهَا

   Artinya: Nabi apabila mengangkat jari telunjuknya, menggerakkannya dan berdoa dengannya.

Sumber: Buku Tanya Jawab Agama Jilid II, Halaman 58