AqidahBeritaTanya Jawab Agama

MASALAH ALAM KUBUR DAN AKHERAT: Kehidupan di Alam Kubur

Tanya Jawab Agama Jilid II

Tanya: Bagaimana kehidupan di alam kubur itu? Apakah mendapat siksa bila berbuat dosa dan mendapat nikmat bila berbuat baik di dunia? Apakah doa anak yang shalih dapat mengurangi siksa kubur? ( Ny. Anisah, Madiun).

Jawab: Berdasarkan Hadis riwayat Bukhari dan Muslim akan kita dapati pengertian bahwa di alam kubur nanti manusia akan diberi isyarat akan hasil amal perbuatannya di dunia beserta hasilnya. Yang baik akan mendapat surga dan sebaliknya yang jahat akan menjadi penghuni neraka. Hal ini dapat dipahami antar lain dari Hadis sebagai berikut:

إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ يُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

      Artinya: Sesungguhnya apabila meninggal salah satu diantaramu, maka ditampakkan kepadanya, setiap pagi dan sore, tempat tinggalnya. Jika dia termasuk ahli surga maka surgalah tempat tinggalnya, dan bila dia ahli neraka maka nerakalah tempat tinggalnya. Kemudian dikatakan, “inilah tempat tinggalmu, sampai nanti engkau dibangkitkan di hari kiamat” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Umar).

Dengan ditunjukkannya hasil kebaikan yang diberikan nanti merupakan kenikmatan, sebaliknya diperlihatkan akibat yang akan diberikan kepada seseorang yang berbuat jahat merupakan hukuman atau siksa. Dalam pada itu banyak riwayat yang sahih menyebutkan akan diberikannya siksa kubur itu bagi orang tertentu, seperti kurang menjaga kebersihan dan suka mengadu domba, seperti Hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi melewati dua kuburan, maka beliau bersabda:

إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا بِنِصْفَيْنِ ثُمَّ غَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا فَقَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

   Artinya: “Sesungguhnya keduanya tidak disiksa kubur karena sebab yang besar. Satu di antara keduanya disiksa karena tidak bersih dari air kencingnya, dan yang satu lagi karena suka mengadu domba.” Kemudian Nabi meminta untuk diambilkan pelepah kurma dan membelahnya menjadi dua, selanjutnya beliau bersabda: “Mudah-mudahan meringankan mereka selama belum kering keduanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis lain menerangkan bahwa Nabi ke luar dari rumah di waktu maghrib. Kemudian Nabi mendengar suara, lalu beliau bersabda: “Yahudi sedang disiksa di kuburnya.” (HR. Bukhari Muslim dan Abu Ayyub).

Mengenai siksa kubur bagi yang berbuat dosa sesuatu hal yang tidak perlu diragukan lagi, mengingat tuntunan Nabi yang selalu dibaca pada waktu shalat di waktu duduk tahiyyat (akhir) yang mohon perlindungan dari empat hal: yaitu dari siksa Jahannam, siksa kubur, dari fitnah hidup dan fitnah mati serta minta perlindungan dari fitnah dajjal. Dasar tuntunan ini antara lain diriwayatkan oleh Muslim.

Mengenai doa anak apakah dapat mengurangi siksa kubur orang tuanya yang berdosa, tergantung kehendak Allah. Doa anak terhadap orang tuanya termasuk doa yang mudah dikabulkan. Sehingga doa anak terhadap orang tuanya dapat dilakukan dan dapat pula meringankan siksa kubur, kalau permohonan anak kepada orang tuanya yang Muslim agar orang tuanya mendapat maghfirah (ampunan) dari Allah itu diterima.

Sumber: Buku Tanya Jawab Agama Jilid II Hal 2-4

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker