Beritadefault

Tentang Amalan Sunnah dan Bid’ah di Bulan Rajab

TABLIGH.ID, YOGYAKARTA — Bulan Rajab merupakan salah satu bulan dalam Islam yang memiliki nilai istimewa bagi orang-orang Islam. Pasalnya, di bulan Rajab ini banyak amalan-amalan ringan yang pahalanya besar.

Akan tetapi, kita sebagai umat Islam harus memperhatikan apakah amalan-amalan tersebut sesuai dengan syariat atau tidak.

Terkait dengan hal itu, Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustaz Syamsul Hidayat menjelaskan tentang amalan sunnah dan bid’ah di bulan Rajab.

Menurut Syamsul, Rajab disebut dengan nama Syarullah atau bulannya Allah SWT. Tetapi menurut nama yang lain, disebut juga dengan Al-Ashom atau tidak terdengar suara pedang.

“Artinya disebut juga dengan bulan damai. Jadi bulan yang umat Islam diperintahkan untuk berdamai dengan siapapun,” ujarnya dalam Kajian Tarjih Online UMS yang disiarkan secara langsung melalui YouTube tvMu Channel

Selain itu, kata Syamsul, Rajab disebut dengan Al-Ashob. Sebab pada bulan Rajab dituangkannya Rahmat Allah kepada orang-orang yang bertaubat.

Oleh karena itu, Syamsul menjelaskan, di bulan Rajab ini dianjurkan untuk bertaubat dengan cara membaca istighfar dan melakukan beberapa amalan kebaikan yang lain. Meskipun pada dasarnya, pada bulan Rajab tidak ada amalan-amalan khusus.

“Jadi sunnah yang dituntunkan oleh Nabi berkaitan bulan Rajab itu adalah seperti sunnah-sunnah yang dianjurkan dalam bulan Khurum lainnya yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab,” tuturnya.

Dengan demikian, lanjut Syamsul menyampaikan, menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah, pada bulan Rajab dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah. Artinya, jika di bulan-bulan lain tidak merutinkan puasa Senin-Kamis, maka di bulan Rajab dianjurkan untuk melaksanakan puasa Senin-Kamis.

“Jadi kalau Senin-Kamis di bulan Rajab penuh berarti ada delapan hari Senin-Kamis.  Kemudian ditambah Ayyamul Bid berrarti tambah tiga hari, atau juga dengan puasa Daud,” katanya

Meskipun, pada bulan Rajab tidak ada puasa khusus. Misalnya puasa tanggal satu Rajab atau yang lainnya.

“Kalau kita mau puasa tiga hari awal bulan, bisa. Tapi jangan diniatkan untuk puasa tiga hari awal Rajab saja,” ucapnya.

Namun dalam kenyataannya, Syamsul menyebut terdapat amalan-amalan yang tidak ada anjuran di bulan Rajab ini. Diantaranya ada yang disebut salat (ra gaib) artinya salat senang kepada Allah. Salat ini biasanya dilakukan pada malam Jumat pertama di bulan Rajab antara maghrib dan isya.

“Itu tidak ada tuntunan dari Nabi SAW, sehingga para ahli hadis menyebutkan bahwa sebagai hadis maudu’,” jelasnya.

“Selain itu, puasa khusus di bulan Rajab. Itu beberapa amalan-amalan yang perlu diperhatikan,” tandasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker