BeritadefaultMuamalah

Secara Teologis, Umat Islam Wajib Menjaga Lingkungan

TABLIGH.ID, JAKARTA – Islam bukanlah agama yang mengatur sisi ibadah dan ritual semata. Islam juga mengajarkan dan memerintahkan umatnya untuk aktif menjaga alam semesta.

Dalam pengajian pagi bertajuk “Gerakan Lingkungan dalam Perspektif Muhammadiyah”, Jumat (3/12) Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebut empat alasan teologis perintah melestarikan alam dan lingkungan.

“Pertama, penjelasan bahwa alam semesta ini merupakan ciptaan Allah yang diperuntukkan bagi umat manusia. Alam itu tidak hanya jadi tempat manusia hidup, tapi tempat di mana manusia bisa memperoleh penghidupan,” terang Mu’ti.

Dalam hal ini, Islam sejak awal menerangkan kaitan alam semesta dengan Allah berada pada hubungan pencipta dan yang diciptakan. Alam semesta tidak muncul tiba-tiba seperti ada dalam teori sains modern.

“Pemahaman ini penting kita tegaskan karena sebagian dari saintis menganggap alam ini ada dengan sendirinya dan tidak terikat dengan dzat yang menciptakan. Kedua, manusia itu dan makhluk lainnya adalah makhluk-makhluk yang diwajibkan menyembah Allah dan tidak boleh menyembah alam sebagai ciptaan Allah,” imbuhnya.

Alasan teologis kedua menurut Mu’ti adalah penjelasan bahwa manusia diciptakan sebagai Khalifah-Nya yang bertanggung jawab melestarikan bumi dan lingkungannya.

“Maka manusia diperintahkan untuk sensantiasa berbuat ihsan tidak hanya pada sesama manusia tapi juga pada alam semesta. Manusia dilarang Allah membuat kerusakan di muka bumi,” kata Mu’ti.

Alasan teologis ketiga adalah Allah menciptakan alam semesta beserta hukum dan sunatullahnya sehingga jika manusia berbuat kerusakan, alam otomatis memberikan teguran lewat bencana alam.

“Karena itu maka sunatullah itu adalah bagian dari rahasia Allah tapi juga bagian dari takdir Allah yang kalau manusia mengikuti sunatullah itu insyaallah manusia bisa melestarikan alam ini dan manusia bisa mendapatkan banyak berkah dari apa yang dianugerahkan di alam semesta ini,” ucap Mu’ti.

Alasan teologis keempat, kelestarian alam dan kemakmuran bumi tergantung oleh aktivitas dan kreativitas manusia dalam mengelolanya.

“Karena di alam semesta ini Allah membukakan rizki bagi umat manusia sehingga rizki kita di alam ini sebagiannya ditentukan oleh kualitas ilmu yang kita miliki, kemampuan kita mengelola alam semesta dan ketekunan kita di dalam bekerja,” tegasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker