Penjelasan Istilah “Manhaj Tabligh”

Secara leksikal, manhaj (منهج) atau minhâj (منهاج) berarti “jalan yang jelas” (الطريق الواضح ). Berasal dari kata nahaja al-thariqu ( نهج الطريق بمعنى وضح واستبان، وصارنهجاواضحابينا ) : “jalan tersebut jelas dan terang.” Istilah “minhâj” terdapat dalam surah Al-Maidah ayat 48 :
لِكُلّ ٍجَعَلْنَامِنْكُم شِرْعَةًوَمِنْهَاجًا
“…untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.”
Al-Imam Al-Alusi dan Ibnu ‘Asyur menjelaskan “minhâj” sebagai jalan yang luas dan terang dalam agama. Sementara menurut Ibnu Katsir dan Rasyid Ridla, tuntunan atau jalan yang mempermudah manusia menuju tujuannya tanpa tergelincir dan menyimpang.
Pemikiran Muhammadiyah disebut sebagai “manhaj”/minhâj” karena pemikiran-pemikiran tersebut mengandung pokok-pokok gagasan yang tersistematisasi sebagai sitem keyakinan, pemikiran, dan tindakan yang di dalamnya terkandung paham dan metodologi berpikir tertentu untuk melakukan suatu aksi atau gerakan. Manhaj yang mengandung sistem keyakinan, pemikian, tindakan tersebut secara keseluruhan dicandra menjadi manhaj gerakan.Manhaj gerakan yang tersistematisasi tersebut dapat pula dipersamakan dengan pandangan dunia (world-view) atau ideologi dalam makna yang luas, yakni seperangkat paham tentang kehidupan dan perjuangan untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.
Dalam konteks ini, “Manhaj Tabligh” dapat dipahami sebagai sejumlah rumusan yang menjadi pijakan, prinsip dasar (mabda’), tujuan (ghâyah), metode (tharîqah), model pendekatan (uslûb) dalam menjalankan aktifitas tabligh dan dakwah Persyarikatan Muhammadiyah yang bersifat komprehensif dan integral, mencakup seluruh persoalan dakwah dan tabligh; keilmuan, praktek, pemikiran, perilaku muballigh/da’i termasuk menjadi neraca normatif dalam berinteraksi dan merespon berbagai fenomena prilaku keagamaanyang terjadi di Indonesia khususnya, dan di berbagai belahan bumi lainnya secara umum. Konsistensi berpegang dan merujuk kepada manhaj tabligh hendaknya merupakan wujud nyata dari ajaran Al-Qur’an :
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (Q.S. Yusuf : 108)

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker