BeritadefaultKhazanahOrganisasi

Cita-cita, Maksud dan Usaha Muhammadiyah

Part 4 Buku : Analisis Akhlak Dalam Perkembangan MuhammadiyahOleh : Prof. K. H. Farid Ma’ruf

Cita-cita, Maksud dan Usaha Muhammadiyah

Part 4 Buku : Analisis Akhlak Dalam Perkembangan Muhammadiyah

Oleh : Prof. K. H. Farid Ma’ruf

 

Tiap-tiap orang mempunyai cita-cita yang akan dicapai, demikian pula badan organisasi mempunyai ide dan cita-cita yang dikejarnya Muhammadiyah sebagai organisasi mempunyai cita-cita yang tinggi, yaitu:

  1. Masyarakat yang sejahtera, aman dan damai, makmur dan bahagia, disertai nikmat Allah yang melimpah-limpah sehingga merupakan suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah perlindungan Tuhan Yang Maha Pengampun.
  2. Surga “Jannutun Na’im” dengan keridhaan Allah yang Rahman dan Rahim. Cita-cita ini, kami ambi dari muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. Cita-cita ini tidak dapat dicapai dalam waktu yang singkat dan tidak dapat dihasilkan dalam tempo satu dua tahun, akan tetapi sebagaimana cita-cita lainnya dapat diwujudkan dalam alam kewudjudan ini, setelah berusaha dengan tekun, berjuang dengan gigih beberapa tahun, bahkan beberapa puluh tahun lamanya.

Maksud Muhammadiyah

Pada permulaan berdirinya, Muhammadiyah merumuskan maksudnya sebagai berikut:

  1. Menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad saw. kepada penduduk Bumiputera didalam residensi Yogyakarta dan
  2. Memajukan hal Agama kepada anggota-anggotanya

Setelah Muhammadiyah merata keluar Jogjakarta, rumusan maksud tersebut dirobah menjadi:

  1. Memajuka dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran Agama Islam di Hindia Belanda dan
  2. Memajukan dan menggembirakan kehidupan (cara hidup) sepanjang kemauan Agama Islam kepada lid-lidya.

kemudian pada waktu pendudukan balatentara Jepang pada tahun 1942 s/d 1945, utusan dari Pemerintah Balatentara Jepang di Jakarta, menyodorkan kepada Ki Bagus Hadikusuma dan kami (Farid Ma’ruf) dari P.B. Muhammadiyah di Jogja, perumusan maksud Muhammadiyah, yang semata-mata mendekte keinginannya. Setelah diadakan tanya-jawab dan sesudah kami kemukakan kemauan dan kehendak Muhammadiah, maka akhirnya perumusan maksud Muhammadiyah menjadi seperti berikut:

“Sesuai denga kepercayaan untuk mendirikan kemakmuran bersama selurh Asia Timur Raya, dibawah pimpinan Dai Nippon dan memang diperintahkan oleh Tuhan Allah”, maka perkumpulan ini:

  1. Hendak menyiarkan Agama Islam serta melatihkan hidup yang selaras dengan tuntunannya.
  2. Hendak memajukan pengetahuan dan kepandaian serta budi pekerti yang baik kepada anggota-anggotanya. Kesemuanya itu ditujukan untuk berjasa mendidik masyarakat ramai.

Setelah Indonesia dapat mencapai kemerdekaannya, maka maksud Muhammadiyah dirobah perumusannya pada Konggres yang pertama setelah merdeka atau mu’tamar yang ke 31 pada tanggal 21 Desember 1950 di Jogjakarta.

Perobahan itu menjadi:

Maksud dan tujuan persyarikatan ini ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Sedang pada mu’tamar Muhammadiyah yang ke 34 pada tahun 1959 terjadi perubahan lagi yakni: “Maksud dan tujuan Persyarikatan ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Usaha Muhammadiyah

Usaha Muhammadiyah menurut putusan Mu’tamar yang ke 34, pada tanggal 17 s/d 22 Djumadil Awwal 1379 H. Atau 18 s/d 23 November 1959 M., berbunyi demikian :

Untuk mencapai maksud dan tujuan itu persyerikatan berusaha dengan :

  1. Memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlak.
  2. Mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu agama Islam untuk mendapatkan kemurniannya.
  3. Memajukan dan membaharui pendidikan, pengajaran dan kebudayaan serta memperluas ilmu pengetahuan menurut tuntunan Islam.
  4. Mempergiat dan menggembirakan da’wah Islam serta mar-ma’ruf nahi mungkar.
  5. Mendirikan, menggembirakan dan memelihara tempat-tempat ibadah dan wakaf.
  6. Membimbing kaum wanita kearah kesadaran beragama dan berorganisasi.
  7. Membimbing pemuda supaya menjadi orang Islam yang berarti.
  8. Membimbing kearah perbaikan kehidupan dan penghidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.
  9. Menggerakkan dan menghidup suburkan amal tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa.
  10. Menanam kesadaran agar tuntunan dan peraturan Islam berlaku dalam masyarakat.
  11. Usaha-usaha lain yang sesuai dengagn maksud dan tujuan persyarikatan.

Cukuplah kiranya kami gambarkan sekedarnya, tentang pokok persoalan mengenai Muhammadiyah, suatu persyarikatan atau gerakan Agama Islam di Indonesia, yang kini menjadi penyelidikan dalam lingkungan para ahli pengetahuan, menjadi bahan pengkajian oleh beberapa sarjana, dan menjadi perhatian dalam perguruan tinggi atau universitas dalam dan luar negeri.

Baca juga APA MUHAMMADIYAH ITU

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker