Beritadefault

Beramal Gaya Baru dengan Memaksimalkan Sampah

TABLIGH.ID, PANGKALAN BARU—“Ustadz Sampah” begitu beliau biasa dipanggil bukan tanpa alasan ia dijuluki demikian, ia adalah Ananto Isworo, S.Ag., founder Gerakan Sedekah Sampah (GSS) dari kampong Brajan, sekaligus owner DS Rumah Inspirasi, ia orang yang pertama kali memulai gerakan sedekah sampah berbasis masjid. Tepatnya di Masjid Al Muharam, Kampung Brajan, Yogyakarta, Ananto memulai gerakan itu sendiri berkeliling dengan menggunakan motor mengambil sampah dari setiap rumah warga.

Ananto Sekretaris Eksekutif Majelis Tabligh PP Muhammadiyah hadir menjadi narasumber dalam pengajian rutin yang diadakan oleh Lembaga Studi dan Pembinaan Al-Islam & Kemuhammadiyahan (LSPIK) Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, pada Sabtu 10 Desember 2022.

Ia menerangkan tentang perbuatan manusia yang merusak alam berdasarkan Qs Ar- Rum ayat 41 yang artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

Pada Qs Ar Rum ayat 42 :  Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).

Ananto mengingatkan kepada para peserta pengajian bahwa dahulu KH. Ahmad Dahlan, pertama kali mengajarkan kepada muridnya mengenai Qs Al Jasiyah ayat 23, yang menekankan pada mereka agar tidak menjadi manusia yang sombong, dan tidak menyekutukan Tuhannya.

Hal ini ada korelasinya antara kerusakan alam, perubahan iklim global dan tanda-tanda alam yang semakin rusak adalah akibat ulah manusia yang berbuat seenaknya dan berlaku sombong. Fakta ini berbicara bahwa dunia dan khususnya Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

“Untuk informasi kita bersama, bahwa Indonesia adalah sebagai penghasil sampai sedotan terbesar pertama di dunia” tutur Ananto

Maka perlu adanya Sustainable living yaitu gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan yang bertujuan meminimalisir kerusakan lingkungan yang disebabkan manusia dalam setiap aspek kesehariannya. “Jadi sampah rumah tangga sehari-hari yang kita hasilkan dari rumah kita masing-masing dengan memilah jenis sampah yang bisa didaur ulang, untuk disedekahkan, menghasilkan uang, maka sampah bisa berubah menjadi berkah” Lanjut Ananto.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker