TABLIGH.ID, Cirebon – Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhamadiyah melaksanakan Refreshing Muballigh Muhammadiyah dan Studi Kerja Manajemen #2 KMM pada Sabtu – Ahad, 2 – 3 Maret di Kampus 2 Universitas Muhammdiyah Cirebon dengan peserta dari perwakilan beberapa Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah sekitar.
Rangkaian acara dimulai dari sambutan yang diberikan oleh ketua panitia hingga amanat yang disampaikan oleh Dr. Saad Ibarhim selaku ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam kegiatan ini, para peserta menerima empat materi yang disampaikan oleh pemateri-pemateri yang disiapkan, materi yang diberikan salah satunya tentang Tuntunan Korps Muballigh Muhammadiyah dan disampaikan oleh Dr. Drs. H. Syamsul Hidayat, M.A.
Dalam penyampaian materinya, Syamsul menjelaskan bahwa, ”tuntunan KMM ada lima bab, meliputi bab pendahuluan memuat pengertian dakwah dan tabligh yang sudah disinggung oleh Kiai Saad ketika pembukaan, kemudian ada bab landasan syar’i tabligh Muhammadiyah, pada bab dua ini menjadi ruh dakwah Muhammadiyah, lalu di bab tiga ada landasan ideal, operasional, tujuan dan fungsi korps muballigh Muhammdiyah,” ucap Syamsul. Kemudian, ”pada bab empat berisi sistem organisasi dan pengelolaan dan di bab lima membahas pemberdayaan dan peningkatan kualitas,” lanjutnya.
Syamsul mengungkapkan bahwa nantinya akan ada standarisasi muballigh Muhammadiyah, hal ini dilakukan untuk membentuk kepribadian muballigh sebagai penguatan dan peningkatan kualitas para muballigh.
”Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yang terstruktur harus menjalankan kewajiban dakwah yang terorganisir dan terstruktur pula, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran: 104 yang menjadi landasan dakwah Muhammadiyah,” ujar Syamsul.
Muhammadiyah yang berusia satu abad ini, di samping menggunakan manhaj dakwah Nabi, Muhammadiyah pula harus memiliki landasan ideologis yang kuat, di antaranya menjadikan muqadimmah, AD/ART, MKCHM Muhammadiyah dan lainnya sebagai landasan. (Diki Ramadhan)
