Site icon tabligh.id

GERAKAN  KRISTENISASI  GAYA BARU DI INDONESIA

GERAKAN KRISTENISASI GAYA BARU DI INDONESIA

GERAKAN  KRISTENISASI  GAYA BARU DI INDONESIA 

Oleh : Abu Deedat Syihabuddin

BUKU TUNTUNAN TABLIGH Bagian IV Patr II

 

E. Tujuan Gerakan Kristenisasi

F. Strategi & Program Gerakan Kristenisasi

Melakukan infiltrasi dan menggandeng program pemerintah yang stagnan dengan kedok kegiatan /lomba karnaval, festival, rekreasi minggu ceria. Dalam suatu wawancara, Dr. Peter pernah ditanya, “Mengapa dalam ibadah kesembuhan anda menyebutnya sebagai Festival dan bukan Crusade atau Revival Meetings (KKR-Kebaktian Kebangunan Rohani-).” Ia menjawab, “Kata Crusade (KKR) adalah kata yang melukai saudara sepupu kita dari agama lain (maksudnya adalah umat islam, pen), sedangkan kata Revival tidak kita gunakan dalam ibadah kita. Kita menyebutnya Festival atau Celebration (perayaan). Misalkan kalau diadakan di Surabaya, kami menyebutnya di poster sebagai Surabaya Festival bukan Jesus Festival atau Festival Injil. Ini sama sekali tidak memberikan kesan agamawi. Orang bertanya apa ini? Mereka tidak tahu dan datang menghadirinya. Kita bahkan tidak gunakan lambang gereja seperti salib dan sebagainya. Ada yang bertanya kepada saya apakah saya telah berkompromi? Kita tidak berkhotbah di poster atau di iklan tetapi kita berkhotbah di festival. Setelah mereka ada di festival, baru kita sampaikan Injil kepada mereka.” (Bethanygraha.org).

G. Beberapa Modus Gerakan Kristenisasi

Mendirikan sekolah – sekolah Theologia serta lembaga yang berkedok ke Islaman, seperti STT Kiayi Sadrach ( SATT ), ITK ( Institut Teologi Kalimatullah ), STT Apostolos yang mengkonsentrasikan Islamologi sebanyak 46 SKS.

Karena  Indonesia negeri muslim terbesar didunia, maka pendekatanya lewat pendekatan Islam mengacu kepada ayat didalam kitab 1 Korintus 9 : 20.

Yaitu menggunakan idiom-idiom keislaman dalam tata cara peribadatan serta menerbitkan buku-buku dan brosur (leaflet) berwajah Islam, tapi ­isi­n­ya memutarbalikkan ayat-ayat Alquran dan Hadis, untuk mendangkal­­kan akidah. Dipermainkan­nya ayat-ayat ilahi untuk melecehkan Islam demi untuk menjunjung tinggi kekristenan. Tujuan akhirnya, agar kaum muslimin meragukan ajaran Islam lalu pindah ke Kristen.

Dengan Gerakan pemurtadan Kristiani yang dikemas dalam wajah Islam, persoalan dakwah Islamiyah semakin berat. Agresivitas misi Kristen sudah memasuki tingkat berbahaya. Kaum awam sulit membedakan keislaman dan kekristenan, sehingga mudah dikaburkan akidahnya.

H. Menghadang Gerakan Kristenisasi

  1. Strategi menghadang Kristenisasi
  1. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menghadapi Gerakan Kristenisasi dan de-Islamisasi

3. Program menghadang Kristenisasi

    1. Elektronik : Radio,TV, website /enternet
    2. Cetak : Koran – Tabloit – Majalah
    3. Luar Ruang : Spanduk – Leaflet – Sticker

Program menghadang Kristenisasi

4. Pemberdayaan Masyarakat Menghadapi Gerakan Kristenisasi dan de-Islamisasi

a. Obyektif :

b. Pertama, apa yang harus anda lakukan ?

  1. Pahami betul bahaya kristenisasi

2. Bahaya Kristenisasi Bagi Umat

3. Beberapa Modus Kristenisasi

4. Jika Anda Menyaksikan Kristenisasi :

Sebagai Individu :

Sebagai Sebuah Komunitas / Institusi :

Penutup

Dengan gencarnya gerakan pemurtadan berkedok Islam yang dilancarkan oleh missi Kristen, maka terbuktilah kebenaran peringat­an Allah Swt sebagai berikut.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sampai kamu mengikuti agama (millah) mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguh­nya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS al-Baqarah 120).

Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata kebenaran bagi mereka. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS al-Baqarah 109).

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman” (QS. Ali Imran 100).

Sebagai sikap reaksi positif atas semangat Kristenisasi yang sa­ngat intens itu, maka para dai dituntut untuk lebih meningkatkan kwa­litas dan kwantitas dakwah, baik dakwah intern maupun ekstern.

Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah, dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah…. (QS Ali Imran 64).

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan debatlah mereka dengan  cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS an-Nahl 125).

Baca juga GERAKAN  KRISTENISASI  GAYA BARU DI INDONESIA Part I

 

 

Exit mobile version