default

Majelis Tabligh Serukan Tema Dakwah di Masa Pandemi

TABLIGH.ID, JAKARTA – Dampak pandemi yang meluas dari sisi kesehatan, ekonomi, sosial-budaya dan politik memacu para mubaligh untuk kreatif menyampaikan pesan keagamaan kepada masyarakat. Tema-tema dakwah diharapkan mudah dipahami sehingga mampu menguatkan ketahanan ruhani masyarakat.

Karena itu, Wakil Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fakhrurazi Reno Sutan mendorong agar para mubaligh Muhammadiyah banyak menyinggung mengenai lima tema masalah agama di masa pandemi. Lima tema itu adalah taubat, sabar, tawakal, jihad dan amal saleh.

“Sebagai panggilan dakwah di masa pandemi. Di Muhammadiyah dakwah ada empat tujuannya. Pertama menguatkan akidah Islam, kedua beribadah sesuai sunnah Rasulullah, ketiga berakhlak mulia dan keempat muamalah berkemajuan,” kata Fakhrurazi dalam forum Gerakan Nasional Revolusi Mental Kemenko PMK bersama Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahad (15/8).

Momen pandemi sendiri dianggap Fakhrurazi lebih banyak menyangkut masalah muamalah sehingga para mubaligh diharapkan mengangkat lima tema di atas berkaitan dengan muamalah yang berkemajuan.

“Berkemajuan itu adalah maju dalam segala aspek baik secara konsep maupun praktikalnya,” tuturnya.

“Semua Pihak Harus Bergotong Royong”

Menyambung Fakhrurazi, Wakil Ketua Majelis Wakaf PP Muhammadiyah sekaligus Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Pusat Amirsyah Tambunan berharap kerjasama dan gotong royong tetap menjadi pedoman melawan pandemi.

Kendati Muhammadiyah dianggap sebagai organisasi masyarakat Islam yang paling siap menghadapi pandemi dibandingkan dengan ormas lainnya, Amirsyah menyampaikan kesiapan satu pihak saja tidak bisa diandalkan karena pandemi adalah masalah bersama.

“Sekarang yang jadi pertanyaan kita apakah pandemi yang sudah ditangani oleh negara ini betul-betul memberikan sesuatu yang bermakna bagi bangsa dan negara ini? Apakah memberikan hikmah pada semua pihak atau malah sebaliknya. Justru malah meninggalkan banyak soal, menyisakan banyak hutang, menyisakan banyak intrik politik, menyisakan sikap masyarakat yang seolah-oleh terbelah?” tanyanya.

“Jadi kalau kita ingin memperoleh kemenangan melawan pandemi Covid-19 ini maka tidak ada cara lain kecuali kekuatan amanu (iman), hajaru (berhijrah) dan jahadu (berjuang),” pungkas Amirsyah.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker