BeritadefaultKhazanah

Moderasi adalah Ajaran Murni dari Islam yang ingin Direbut Liberalis

TABLIGH.ID, JAKARTA – Islam sejatinya adalah agama yang bersifat tengahan, moderat atau wasatiyah. Surat Al-Baqarah ayat 143 menegaskan posisi umat Islam dalam pengertian ini.

Meskipun moderasi adalah ajaran Islam, tetapi ada sebagian kelompok yang berusaha menarik makna moderat keluar dari jalurnya kepada definisi yang liberal.

Dalam Konferensi Internasional Moderasi Beragama FAI Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Kamis (30/6), Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Fahmi Salim (UFS) mencontohkan lewat kasus terbaru soal naskah akademik dan kampanye legalisasi perkawinan sejenis dan perkawinan beda agama yang berujung kepada putusan Pengadilan Negeri Surabaya.

“Karena mereka ingin menyeret makna Islam moderat kepada model liberalisasi syariat Islam,” kata Fahmi Salim.

Secara maknawi, moderasi Islam atau wasatiyah Islam kata Fahmi berada di posisi antara dua kutub ekstrim, yaitu praktik beragama yang eksesif mengada-ngada atau melebih-lebihkan (ifrath, termasuk bid’ah akidah dan ibadah) dan praktik beragama secara reduktif atau mengurang-ngurangi (tafrith).

“Makna Wasatiyah ini di antaranya umat terbaik, umat adil, dan umat pilihan, serta umat yang istiqamah di atas jalan yang lurus,” kata alumni Universitas Al-Azhar Kairo tersebut.

Menyambung Fahmi, pakar tafsir dan ilmu Alquran Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Prof Emad Mahmood, menjelaskan bahwa wasatiyah Islam adalah salah satu karakteristik khas milik umat Islam yang melekat dalam kepribadian seorang muslim.

Bahkan, secara estetika Alquran meletakkan ayat tentang wasatiyah persis berada di tengah-tengah surah Al-Baqarah sebagaimana letak Ka’bah yang persis berada di tengah-tengah bumi. Hal ini menunjukkan bahwa wasatiyah adalah hal yang penting.

Dia juga menjelaskan bahwa wasatiyah adalah fitrah manusia yang selamat. Salah satu upaya Allah menanamkan karakter wasatiyah pada muslim adalah kewajiban surat Al-Fatihah dibaca dalam tiap salat. Ayat shiratal mustaqim (ayat 6 Al-Fatihah) adalah moderasi antara dua model keberagamaan Yahudi yang materialistik dan Nasrani yang spiritualistik.

Membawa tema ‘Moderation of Islam, Its Field and Applications in The Globalization Era’, konferensi ini dihadiri oleh para akademisi dari berbagai kampus di Sulawesi Selatan dengan berbagai narasumber dari berbagai Negara secara langsung dan via daring zoom meeting. Di antaranya Mesir, Kuwait, Turki dan Singapura.

Dekan Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar, Dr Amirah Mawardi, mengatakan konferensi internasional tersebut sekaligus peluncuran agenda Internasional Conference on Actual Islamic Studies (ICAIS) yang akan diselenggarakan secara berkala ke depan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker