default

Tantangan Berat Muhammadiyah Sekarang dan Masa yang Akan Datang

TABLIGH, BANTUL – Menurut Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fathurrahman Kamal, realitas kehidupan kita yang begitu cepat saat ini yang berputar dinamis lebih cepat dari apa  yang kita pikirkan bahkan lebih cepat dari apa yang kita imajinasikan.

Dalam Pengajian dan Pembinaan Ideologi Kemuhammadiyahan Masjid-Mushola Muhammadiyah Sulawesi Utara yang diselenggarakan pada (27/6), Fathur juga mengingatkan tentang tantangan-tantangan kita dalam suasana disrupsi semacam ini, kita juga bisa melihat saat ini suasana yang begitu luar biasa.

“Jangankan ormas seperti kita, bahkan negara pun sering kali kehilangan otoritasnya tetapi sangat yakin di Muhammadiyah kita tidak perlu risau di saat sosial media menjadikan setiap orang sebagai mufti hari ini setiap orang sebagai pembawa suara kebenaran.” Ucapnya

Pada tahun 2000-an ketikan misalnya Majelis Tarjih mengeluarkan 1 fatwa keagamaan dengan mudah kita bisa sami’na wa ato’na. Menurut Fathur saat ini seperti di sosial media di YouTube dan seterusnya itu kadang ketika  barangkali lebih menyentuh secara emosional itu lebih dijadikan acuan ketimbang pandangan keagamaan atau fatwa yang sesungguhnya dihasilkan melalui suatu proses kolektif.

Saat ini dan masa yang akan datang, menurut Fathurrahman Kamal terdapat tantangan berat yaitu persoalan Disrupsi dan kekhawatiran kehilangan Generasi Indonesia dan Muhammadiyah khususnya untuk 2045. Pada saat yang sama anak-anak muda juga bisa dikatakan kalau kita tidak melakukan sesuatu yang signifikan terutama di masjid maka tidak menutup kemungkinan kita akan kehilangan Generasi Emas itu.

Merujuk ke Mukatamar Muhammadiyah tahun 2015 di Makassar, pada poin yang ke-6 isu-isu strategis keumatan kebangsaan di situ ditulis secara tegas bahwa pada tahun 2035-2045 Indonesia akan mengalami satu bonus demografi yang luar biasa ketika Umat dan populasi dunia mengalami gangguan orang-orang yang produktif tapi Indonesia pada saat itu menjadi negara yang paling besar populasi produktifnya.

“Jadi kalau ingin melihat  pada tahun 2045 lihatlah adek-adek AMM kita yang hari ini menjadi anggota IPM itulah wajah kita pada 2035 dan itulah wajah Muhammadiyah pada tahun 2045. bisa dibayangkan kalau anak-anak kita usia muda saat ini usia 15-20 tahun kita lepas ditambah lagi dengan pandemic covid  yang terus memanjang kita tidak tahu juga kapan akan berakhir, Maka kita harus lakukan langkah-langkah yang bersifat extra Ordinary langkah-langkah yang emergency,” Terang Fathurrahman

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker