Beritadefault

Historitas Lahirnya Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah

TABLIGH.ID, YOGYAKARTA— Rumusan Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940 atau lebih dikenal dengan sebutan 12 Langkah Muhammadiyah, digagas pada periode kepemimpinan KH Mas Mansur. Gagasan ini muncul karena ketidakpuasan angkatan muda terhadap kepemimpinan pengurus pusat. Dengan langkah tersebut, pimpinan dan warga Muhammadiyah mendapatkan pegangan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Wakil Sekertaris Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Miftahulhaq menjelaskan sejarah perumusan Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah. Awalnya, rumusan ini dinamai dengan 12 Langkah Mas Mansur, karena merujuk pada pelajaran yang disampaikan KH. Mas Mansur di kegiatan rutin Pengajian Malam Selasa. Namun, atas dorongan kawula muda Muhammadiyah, akhirnya nomenklatur ini diterbitkan dengan judul Tafsir Langkah Muhammadiyah pada 7 Mei 1939.

“Setelah diterbitkan, Buku Tafsir Langkah Muhammadiyah kemudian dituliskan dan diterbitkan ulang dengan penyesuaian bahasa Indonesia oleh Majelis Tabligh PP Muhammadiyah tahun 1980. Dan saat ini sudah ada cetakan baru 2010 oleh Suara Muhammadiyah,” ujar Miftah dalam Pengajian Malam Selasa pada Senin (26/09).

Terbitnya 12 Langkah ini didasarkan atas keprihatinan warga Muhammadiyah yang memandang pengurus Persyarikatan hanya mengutamakan pendidikan, melupakan misi tabligh. Seiring dengan menjamurnya sekolah-sekolah Muhammadiyah di berbagai wilayah Hindia Belanda, harus juga dibarengi dengan kegiatan tabligh Muhammadiyah.

Kepemimpinan KH. Mas Mansur pada periode 1937-1942 yang menggantikan golongan tua menandakan adanya budaya akomodatif dan demokratis di tubuh Persyarkatan. Di bawah pimpinan KH Mas Mansur, Muhammadiyah diisi oleh angkatan muda yang cerdas, tangkas, dan progresif. Sehingga melahirkan Tafsir Langkah Muhammadiyah.

“Perlunya penguatan kualitas personal pimpinan, warga, dan kelembagaan Muhammadiyah dalam menghadapi situasi kehidupan berbangsa saat itu, sehingga Muhammadiyah bisa tetap berperan dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia,” terang Miftah.

Adapun isi Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah tersebut, Miftah membagi dua bagian: pertama, poin 1-7 merupakan penguatan individu Muhammadiyah, di antaranya: 1) memperdalam masuknya iman; 2) memperluas paham agama; 3) memperbuahkan budi pekerti; 4) menuntun amalan intiqad; 5) menguatkan persatuan; 6) menegakkan keadilan; 7) melakukan kebijaksanaan. Sementara itu, kedua, poin 8-12 merupakan penguatan terhadap kelembagaan Muhammadiyah, di antaranya: 8) menguatkan Majelis Tanwir; 9) mengadakan konferensi bagian; 10) mempermusyawarahkan putusan; 11) mengawaskan gerakan jalan; dan 12) mempersambungkan gerakan luar.

“Itulah Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah yang menjadi pedoman kita baik sebagai individu Muhammadiyah maupun sebagai anggota Muhammadiyah,” ucap Miftah.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker