AqidahBeritadefault

Manusia Modern Krisis Spiritual, Agama Sebagai Solusinya!

TABLIGH.ID, YOGYAKARTA—Pada abad ke-21, kehidupan masyarakat modern menunjukkan kemajuan yang luar biasa terutama di bidang pemikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan aspek-aspek lainnya yang mengantarkan manusia di planet ini berada dalam peradaban yang tinggi. Bersamaan dengan itu manusia modern mengalami lost of soul (kegersangan ruhani), disorientasi makna, anomali (penyimpangan moral dan sosial), kekerasan, dan future shock (kejutan masa depan).

“Timbulnya ragam masalah ini sebagai akibat dari orientasi hidup yang serba rasional-instrumental hingga kehilangan makna-makna ruhaniah yang otentik. Kebudayaan modern juga memiliki sisi gelap seperi materialisme, kesenangan inderawi (hedonisme), dan peniadaan nilai-nilai (nihilisme),” tutur Fathurrahman Kamal dalam Pengajian Ramadan PP Muhammadiyah pada Kamis (07/04).

Kemajuan abad ke-21 juga melahirkan apa yang disebut dengan disrupsi keagamaan. Hal tersebut ditandai dengan melemahnya lembaga-lembaga keagamaan, berubahnya pelajaran agama dari model komunal-sosial ke arah virtual-individual, terjadinya pergeseran otoritas keagamaan, dan bergesernya nilai kehidupan dan moralitas formal keagamaan kepada nilai-nilai kemanusiaan sekuler.

Implikasi dari adanya disrupsi keagamaan ini ialah lahirnya penyimpangan paham keagamaan publik melalui media berbasis internet, dan terbentuknya ruang diskursif yang luas memungkinkan konten keagamaan mudah dipermainkan dan dihina. Misalnya, ketika Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah bersama Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) mengeluarkan instruksi ibadah di masa pandemi, tidak sedikit dari kalangan umat Islam yang nyinyir bahkan menghujatnya.

Fathurrahman memandang bahwa krisis kehidupan manusia dan masyarakat modern memerlukan fondasi dan bingkai ruhaniah yang kokoh, yang bersumber pada agama sebagai kanopi suci (tha sacred canopy) dari segala problem atau krisis kemanusiaan yang dihadapinya. Agama perlu ditransformasikan sebagai kekuatan moral, spiritual, dan intelektual yang berfungsi sebagai pemberi bimbingan, arahan, penyucian diri, integrasi, kritik, dan fungsi-fungsi kerisalahan serta kerahmatan lainnya yang menjadikan manusia atau masyarakat semakin berakal-budi mulia.

Din atau agama sebagai solusi dari krisis spiritual manusia modern, Fathurrahman mengenalkan konsep baru seperti tadayyun ihsani. Isinya menjelaskan tentang aspek-aspek religiusitas yang tidak hanya bersifat simbolik dan seremonial, melainkan melahirkan kesalehan aktif atas masalah-masalah sosial dan memberikan solusi yang memadai bagi persoalan-persoalan nyata yang dihadapi umat. Dengan kata lain konsep tadayyun merupakan integrasi dari iman, islam, dan ihsan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker