BeritaIbadahTanya Jawab Agama

MASALAH ADZAN: Bacaan Iqamah

Tanya Jawab Agama Jilid II

Tanya: Bagaimana bacaan yang benar, apakah bacaan takbir dalam iqamah dibaca dua kali-dua kali atau hanya sekali saja baik pada awal maupun pada akhir takbir? Mohon penjelasan. (M. Nurman, Jl. Sucipto  Gg.12/1 Situbondo 68311).

Jawab: Menurut riwayat segolongan ahli hadis dari Anas bin Malik, Bilal (oleh Nabi) diperintahkan untuk membaca iqamah dengan mengganjilkan bacaan, kecuali dalam membaca “QAD QAAMATISH SHALAAH” dibaca dua kali.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : أُمِرَ بِلَال أَنْ يُشْفِعَ الْأَذَانَ وَيُوْتِرَ الْإِقَامَةِ إِلَّا الإقامة ( رواه الجماعة )

   Artinya: Dari Anas bin Malik ra. ia berkata: Bilal diperintahkan untuk membaca adzan dengan genap (dua dua) dan mengganjilkan iqamah selain ucapan “QAD QAAMA TISH SHALAAH”. (HR. Jama’ah).

Adapun lafadz iqamah secara lengkapnya, disebut pada riwayat Ahmad dan Abu Dawud dari Sa’ied bin Musayyab dalam sebuah hadis yang panjang antara lain: Apabila didirikan shalat kau ucapkan:

اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله,  حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ ، قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ ، قَدْ  قَامَتِ الصَّلَاةُ, اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ, لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Ucapan iqamah seperti itu berdasar mimpi Abdul bin Zaid bin ‘Abdi Rabbih dan dibenarkan oleh Nabi, dengan katanya: “Mimpimu itu tak syak in syaa Allah.” Lafadz itulah yang dipilih oleh Jumhur ulama sebagai lafadz iqamah untuk shalat.

Sumber: Buku Tanya Jawab Agama Jilid II, Halaman 86-87

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker