default

Tata Cara dan Doa Sujud Tilawah Berdasarkan Tuntunan Nabi

TABLIGH.ID, YOGYAKARTA—Sujud tilawah ialah sujud yang dilakukan oleh seorang muslim pada waktu membaca atau mendengar bacaan ayat-ayat sajadah yang dilakukan baik dalam keadaan sedang melaksanakan salat maupun di luar salat, berdasarkan hadis berikut:

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Apabila seseorang membaca ayat sajdah lalu ia sujud, maka menyingkirlah syaithan dengan menangis berkata: Sungguh celaka, manusia diperintah sujud lalu ia sujud, maka baginya surga. Sedangkan aku diperintah sujud tetapi aku membangkang, maka bagiku neraka.” [HR. Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah].

Hukum sujud tilawah adalah sunat, berdasarkan hadis: “Diriwayatkan dari Umar ra., ia berkata: Hai sekalian manusia, kita tidak diperintah untuk bersujud, barangsiapa yang bersujud ia mendapat pahala, dan barangsiapa yang tidak bersujud ia tidak berdosa.” [HR. al-Bukhari].

Jika sujud tilawah dalam salat, tergantung kepada imam pada saat membaca ayat sajadah. Jika imam sujud makmum pun sujud, jika imam tidak sujud makmum pun tidak sujud, berdasarkan hadis: “Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam ra., sesungguhnya seorang anak membaca ayat sajdah di samping Nabi saw, ia tunggu Nabi saw sujud, tapi beliau tidak sujud, anak itu berkata: Ya Rasulullah, bukankah pada (waktu membaca) ayat sajdah ini ada sujud? Nabi saw bersabda: Benar, tetapi engkau menjadi imam kami padanya, dan kalau engkau sujud kami pun sujud.” [HR. Ibnu Abi Syaibah].

Sebaiknya membaca takbir sebelum melaksanakan sujud tilawah, berdasarkan hadis: “Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Pernah Nabi saw membacakan Al Quran atas kami. Maka apabila sampai kepada ayat sajdah beliau bertakbir dan sujud, dan kami pun sujud bersama beliau.” [HR. Abu Dawud].

Jika sujud tilawah dilakukan di luar salat, tidak perlu berwudlu lebih dahulu dan menukar pakaian dengan yang bersih, berdasarkan hadis: “Bahwasanya Ibnu Umar melakukan sujud tilawah (di luar salat) tidak berwudlu lebih dahulu.” [HR. al-Bukhari].

Doa Sujud Tilawah

Pada waktu melakukan sujud tilawah dibaca doa: “Sajada wajhii lil-ladzii khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam‘ahu wa basharahu wa bi haulihi wa quwwatihi”, berdasarkan hadis:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ فِي سُجُوْدِ الْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ وَبِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ. [رواه أبو داود].

“Diriwayatkan dari Aisyah ra., ia berkata: Adalah Nabi saw membaca pada sujud tilawah di malam hari (yang artinya): Wajahku sujud kepada Dzat yang menjadikan dan membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan dengan kekuatan dan kekuasaannya.” [HR. Abu Dawud].

Sekalipun tidak ada dalil yang menerangkan, namun dari hadis-hadis tersebut di atas dapat difahami bahwa sujud tilawah itu dilakukan sekali saja.

Sementara itu, ada lima belas ayat-ayat sajdah yang terdapat dalam Al Quran, sebagaimana diterangkan oleh hadis: “Diriwayatkan dari ‘Amr bin ‘Ash ra., ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw mengajarkan lima belas ayat sajdah dalam Al Quran, tiga di antaranya terdapat dalam surat mufashshal (pendek-pendek) dan dua dalam surat al-Hajj.” [HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah].

Ayat-ayat sajdah yang lima belas itu ialah sebagai berikut:

1.      QS. al-A‘raf (7): 206

2.      QS. ar-Ra‘d (13): 15

3.      QS. an-Nahl (16): 49

4.      QS. al-Israa’ (17): 107

5.      QS. Maryam (19): 58

6.      QS. al-Hajj (22): 18

7.      QS. al-Hajj (22): 77

8.      QS. al-Furqan (25): 60

9.      QS. an-Naml (27): 25

10.  QS. as-Sajdah (32): 15

11.  QS. Shaad (38): 24

12.  QS. Fushshilat (41): 37

13.  QS. an-Najm (53): 62

14.  QS. al-Insyiqaq (84): 2115.  QS. al-‘Alaq (96): 19.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker